DENPASAR, Kilasbali.com – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, dr Sucipto mengungkapkan hal mengejutkan.
Di Bumi Panji Sakti ini, sepanjang tahun 2022 hingga Rabu, 18 Januari 2023 terjadi 8.016 kasus gigitan anjing.
“Per hari mencapai 40 kasus gigitan anjing. Itu baru yang dilaporkan,” ungkapnya di Denpasar, di sela-sela mengikuti rapat For Bali Rabies Free di Prime Plaza Sanur, Kamis (19/1).
Dikatakan, dari jumlah itu yang telah mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) sebanyak 5.147 orang, sedangkan meninggal dunia mencapai 13 orang.
“Yang meninggal ini tidak mendapatkan VAR. Karena tidak dilaporkan, karena gigitannya kecil, tidak parah, dan hanya terkelupas kulit ari. Ini tidak dilaporkan dan tidak datang ke rabies center. Ini sebenarnya yang fatal,” jelasnya.
Pihaknya juga menyakinkan bahwa Dikes Buleleng telah menyiapkan berbagai langkah untuk menolong masyarakat jika tergigit anjing dengan menyiapkan rabies centre di 20 Puskesmas yang ada di Buleleng.
“Tiga RS Pemerintah juga kami jadikan rabies centre. Masyarakat bisa mendapatkan VAR secara gratis,” bebernya.
Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan pelacakan jika terjadi kasus gigitan anjing, sehingga bisa dengan segera diberikan VAR. “Jadi jika ada kasus gigitan, langsung kita berikan VAR,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, pihaknya meminta agar masyarakat tidak melepas liarkan anjing, tidak membuang anakan anjing, hingga meminta untuk melakukan vaksinasi terhadap hewan peliharaannya.
“Jika tergigit anjing segera ke rabies centre agar segera bisa mendapatkan vaksin,” pungkasnya. (jus/kb)