DENPASAR, Kilasbali.com – Bulan Bahasa Bali V Tahun 2023, bertema ‘Segara Kerthi: Campuhan Urip Sarwa Prani’, sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.
Hal tersebut disampaikan, Gubernur Bali, Wayan Koster saat membuka Bulan Bahasa Bali V Tahun 2023, bertema ‘Segara Kerthi: Campuhan Urip Sarwa Prani’ di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Denpasar, Rabu (1/2).
Dikatakan, Bulan Bahasa Bali ini merupakan salah satu tonggak peradaban penanda Bali Era Baru yang merupakan program unggulan Pemerintah Provinsi Bali untuk memposisikan Bahasa Bali sebagai inti dari kebudayaan Bali.
“Ini merupakan bukti, bahwa Pemerintah Provinsi Bali benar-benar komitmen melestarikan, mengembangkan dan memuliakan bahasa, aksara dan sastra Bali,” ungkapnya.
Terkait tema, Koster berharap betul-betul dipahami oleh masyarakat Bali untuk melestarikan laut (segara) sebagai awal dan akhir dari kehidupan sesuai dengan visi ‘Nangun Sat Kerti Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, niskala-sakala.
Untuk itu, Koster juga berharap agar Bulan Bahasa Bali ini dapat dijalankan dengan baik oleh seluruh elemen. Seperti desa adat, desa dinas, lembaga pendidikan dari PAUD hingga perguruan tinggi, lembaga swasta, perbankan, dan lain sebagainya.
“Bulan Bahasa Bali ini sebagai sarana untuk membumikan bahasa Bali menjadi pedoman dan panduan oleh masyarakat untuk menjalankan kehidupan, salah satunya menjaga kelestarian laut sebagai sumber penghidupan,” harapnya. (m/kb)