GianyarNews UpdateSeni Budaya

Hindari Konflik, Arak Ogoh-ogoh di Masing-masing Desa Adat

    GIANYAR, Kilasbali.com – Sempat tak terlaksana saat pandemi Covid-19, pengarakan ogoh-ogoh kini kembali dilaksanakan di masing-masing desa adat.

    Sejumlah desa yang memiliki potensi kerawanan pun mulai melakukan langkah antisipasi.

    Seperti halnya di Desa adat Desa Adat Ganggangan Cangi, Desa Batuan Kaler yang hingga kini memilki konflik tapal batas dengan Desa Kemenuh Sukawati.

    Baca Juga:  7 Tips Mendapatkan Harga Tiket Pesawat Termurah

    Bendesa Adat Ganggangan Cangi, I Ketut Santika, Minggu (5/2) mengakui, di wilayahnya ada permasalahan tapal batas yang belum terselesaikan.

    Yakni tapal batas antara di Desa adat Desa Adat Ganggangan Cangi, Desa Batuan Kaler dengan Desa Kemenuh.

    “Untuk wilayah Kecamatan Sukawati pengarakan ogoh-ogoh dilaksanakan di wilayah desa adat masing-masing. Tentunya pelaksanaannya menghindari potensi menimbulkan kerawanan,” terangnya.

    Baca Juga:  Latihan Tahan Napas, Bule Rusia Malah Meregang Nyawa

    Lanjutnya, Prajuru Adat Ganggangan Cangi senantiasa melakukan upaya-upaya antisipasi dan pencegahan serta berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait.

    Dalam hal ini, pihaknya akan mengarahkan kegiatan pengarakan ogoh-ogoh hanya di seputaran wilayah Desa Adat Ganggangan Cangi. Teknisnya secara bergiliran dari masing-masing Banjar.

    “Waktu, lokasi jalur pengarakan sudah kami tentukan sehingga tidak ada peluang berpapasan satu sama lainnya,” ungkapnya.

    Baca Juga:  Tawur Agung Kesanga di Catus Pata Kota Tabanan

    Untuk memastikan situasi tetap kondusif, pengarakan ogoh-ogoh tidak akan memasuki wilayah status quo terkait permasalahan perbatasan antara Desa Kemenuh dengan Desa Adat Ganggangan Cangi Desa Batuan Kaler.

    “Mengantisipasi permasalahan yang ada tentunya kami akan mengedepankan dresta, adat istiadat serta kearipan lokal di desa adat kami,” pungkasnya. (ina/kb)

    Berita Terkait

    Back to top button