GianyarNews UpdatePariwisata

Sikapi Kemacetan Ubud Libatkan Tokoh Puri

    GIANYAR, Kilasbali.com – Sikapi kemacetan di Ubud, pihak Satlantas Polres Gianyar melibatkan Pelingsir Puri Agung Ubud, tokoh adat, dan masyarakat Ubud.

    Hal itu terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD). Beragam embrio kemacetan pun diungkap dalam FGD yang berlangsung di Wantilan Pura Desa Ubud, Rabu (8/2).

    Beragam faktor penyebab kemacetan menyembul dalam diskusi itu. Yang mencolok adalah maraknya parkir liar di bahu Jalan Raya Ubud yang sempit.

    Seorang warga Ubud, Wayan Eka mengakui ada beberapa warga yang kerap parkir di bahu jalan. Namun tak lebih dari lima persen dari total kendaraan yang parkir di bahu jalan selama ini.

    Dan, kata dia, warga Ubud  yang parkir di bahu jalan itu sengaja melakukannya, akibat kesulitan memasukan kendaraan ke garasi rumahnya, karena jalan masuknya ditutup oleh sopir transportasi yang mencari sesuap nasi ke Ubud, yang notabene bukan warga Ubud.

    Baca Juga:  Trans Studio Bali Hadirkan Show Spesial Lebaran hingga 21 April 2024

    “Jika dikosongkan, maka akan ada sopir dari luar Ubud mengklaim lahan kosong itu wilayahnya, dan takutnya, yang memiliki rumah di sana justru tidak bisa parkir,” ungkap Eka.

    Penglingsir Puri Agung Ubud, Tjokorda Gede Putra Sukawati juga mengatakan hal senada. Dirinya kerap kesulitan memasukkan kendaraannya ke garasi, karena ditutup oleh parkir liar yang notabene bukan kendaraan milik warga Ubud. Namun ia ewuh pakewuh, karena jika dia tegas, pihaknya takut akan menyulut emosi.

    Karena itu, Cok Putra pun kerap memilih mengalah dengan mencari tempat parkir di tempat lain, tentunya yang tidak melanggar aturan. “Jadi, saya meminta agar bapak-bapak di kepolisian agar benar-benar memfungsikan rambu-rambu yang ada. Supaya rambu larangan parkir di Ubud tidak hanya menjadi hiasan,” harapnya.

    Baca Juga:  Pemprov Bali Hadir, Bantu Tiga Krama Bangli Miliki Rumah Layak Huni

    Kasatlantas Polres Gianyar, AKP Muhammad Bhayangkara Putra Sejati mengatakan, ia baru menjabat di Gianyar sekitar tiga pekan, dan bertepatan dengan mulai pulihnya pariwisata.

    Karena itu, kondisi lalu lintas pun kembali padat, terutama di Ubud. Dalam mengurai kemacetan ini, iapun meminta solusi pada masyarakat dan tokoh Ubud.

    “Persoalannya tadi sudah cukup jelas. Di mana kemacetan ini akibat jalan yang sempit diperparah oleh maraknya parkir liar di bahu jalan. Rambu-rambu larangan parkir yang ada tidak diindahkan,” ujarnya.

    Pascadiskusi ini, pihaknya pun akan langsung menindak lanjuti. Yakni bisa berupa derek atau teguran. “Jadi dalam waktu dekat ini, kami koordinasi dengan Dishub. Kami laksanakan penertiban di sepanjang jalan yang ada larangan parkir. Tindakannya bisa dilakukan dengan penderekan atau teguran. Baik itu motor maupun mobil. Anggota kita akan standby dari pagi sampai malam. Dan juga ada patroli menyisir di seputaran wilayah Ubud,” ujarnya.

    Baca Juga:  Peringatan Weton sebagai Ungkapan Rasa Syukur

    Bhayangkara pun meminta kerjasama semua pihak, untuk menciptakan kenyamanan berlalu lintas yang dapat dirasakan baik oleh wisatawan maupun masyarakat itu sendiri. “Kami butuh kerjasama semua pihak dalam menciptakan kelancaran berlalu lintas ini,” ujarnya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi