Tekan Angka Stunting, BKKBN Bali Sasar Remaja dan Ibu Hamil

KARANGASEM, Kilasbali.com – Peningkatan ketahanan keluarga menjadi salah satu upaya pencegahan stunting yang sangat penting.
Untuk itu, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali melaksanakan Edukasi Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR) dan Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di Balai Banjar Desa Kertamandala, Abang, Karangasem, Sabtu (25/2).
Kegiatan ini merupakan salah satu Proyek Prioritas Nasional (ProPN) Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional Tahun 2023.
Kabupaten Karangasem sendiri telah berhasil menurunkan angka prevalensi stunting provinsi bali sebanyak 10,7 persen dari 22,9 persen (SSGI 2021) menjadi 9,2 persen (SSGI 2022). Berdasarkan hasil tersebut, Karangasem dianggap berhasil menurunkan angka stunting selama dua tahun.
Menanggapi keberhasilan tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN Bali menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Karangasem atas komitmennya dalam percepatan penurunan stunting.
“Kami berterima kasih kepada seluruh lintas sektor yang bekerja keras sehingga berhasil menurunkan kasus stunting, saya berharap kita semua dapat menjaga komitmen dan meningkatkan kinerja,” ucapnya
Edukasi PKBR ini diawali dengan penyampaian sosialisasi melalui modul Tentang Kita oleh Forum GenRe Provinsi Bali. Tentang Kita merupakan pedoman bagi para konselor sebaya PIK Remaja yang berperan untuk mengedukasi para remaja terkait dengan kesehatan reproduksi dan perencanaan kehidupan masa depan.
“Edukasi PKBR ini salah satu penerapannya melalui modul tentang kita yang dikelompokkan berdasarkan usia yaitu BERANI (kelompok umur 10-14 tahun), BERAKSI (kelompok umur 15-19 tahun) dan BERKOLABORASI (kelompok umur 20-24 tahun,” jelas dr. Luh De
Kegiatan ini melibatkan 3 (tiga) PIK Remaja jalur sekolah yang ada di kecamatan Abang yaitu SMA Swastiastu,SMAN 1 Abang, dan SMKN 1 Abang,para remaja ini juga diberikan materi terkait dengan pendampingan calon pengantin melalui aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil (ELSIMIL)
“pendampingan calon pengantin masih sangat rendah di provinsi bali, dari data catin yang teregistrasi dalam aplikasi elsimil sebanyak 2.733 orang yang mendapatkan pendampingan hanya 38% atau sekitar 1.034 orang, Ini berarti program kita belum berjalan secara maksimal,” ujar dr. luh de
dr. Luh De berharap pemerintah desa Kertamandala Kec Abang dapat membantu sosialisasi kepada masyarakat khususnya calon pengantin untuk skrining kesehatan sekaligus mendaftarkan diri dalam aplikasi elsimil.
Sementara itu, Camat kecamatan Abang, I Komang Arta Negara mengapresiasi dan berterima kasih kepada BKKBN Bali serta Komisi IX DPR-RI atas digelarnya kegiatan hari ini,dia berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menurunkan angka stunting di kecamatan Abang yang dianggap masih tinggi.
“Berdasarkan data dari kedua puskesmas yang ada di wilayah kami, terdapat 507 balita terindikasi stunting namun data stunting ini tidak termasuk lokus, diharapkan melalui kegiatan ini dapat membantu penurunan stunting,” jelasnya
Sedangkan anggota Komisi IX DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana,SP menegaskan bahwa seluruh wilayah perlu menetapkan duta genre tingkat desa.
“Penetapan duta genre sebagai role model bagi para remaja merupakan langkah strategis yang tepat,karena remaja akan lebih nyaman bercerita dengan rekan sebayanya dibandingkan dengan orang tua sendir,” tegas Ketut Kariyasa Adnyana.
Selanjutnya, Kegiatan pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan diramaikan oleh 100- peserta yang terdiri dari Ibu Hamil dan Ibu yang memiliki Balita .
Ketut Kariyasa menambahkan bahwa Pencegahan stunting tidak hanya dilakukan oleh remaja tetapi juga oleh ibu hamil melalui peningkatan pengasuhan 1000 HPK.
“Para ibu hamil juga perlu diberikan edukasi karena ini penting. 1000 HPK terdiri atas 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan buah hati sehingga sangat penting memenuhi gizi di masa tersebut dan terhindar dari stunting,” jelas Kariyasa
Dalam kesempatan ini, I Ketut Kariyasa juga memberikan bantuan PMT (pemberian Makanan Tambahan) bagi balita dan ibu hamil,pemberian PMT ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memperbaiki gizi balita dan ibu hamil.
Pemberian PMT ini juga disertai dengan pembagian delapan doorprize terdiri dari dua rice cooker, dua setrika, dan dua blender bagi peserta yang berhasil menjawab pertanyaan terkait percepatan penurunan stunting. (jus/kb)