Gianyar

Percikan Api Dupa Ludeskan Piasan

    GIANYAR, Kilasbali.com – Percikan api dupa yang meludeskan sebuah piasan terjadi di Gianyar. Kalini ini, kebakaran menimpa Pura Panti Duur, di Banjar Delod Rurung, Batubulan Kangin, Sukawati, Selasa (7/3) dini hari sekitar Pukul 01.00 Wita.

    Diduga dari percikan api dupa memicu sebuah Piasan ludes terbakar dengan kerugian material mencapai seratus juta rupiah lebih.

    Kebakaran pertamakali diketahui oleh salah seorang warga, Ni Luh Nuari yang rumahnya berdekatan dengan pura tersebut. Dinihari itu, Luh Nuari baru datang dari pulang kerja. Saat hendak ganti pakaian, Nuari mendengar suara ledakan sebanyak dua kali berturut-turut.

    Ia pun penasaran sambil melihat di sekeliling rumah.  “Saat menoleh ke arah pura, saya terkejut melihat api di atas bangunan Piasan pura,”  terang Nuari di hadapan petugas kepolisian.

    Baca Juga:  Tradisi Melasti Se-Desa Adat Blahbatuh

    Nuari pun spontan teriak-teriak kebakaran hingga warga berdatangan seiring bunyi kentongan tanda kebakaran. Menyusul kemudian suara sirine mobil pemadam kebakaran berdatangan ke lokasi.

    Sebuah bangunan piasan yang terlanjur diselimuti api akhirnya nyaris rata dengan tanah. Namun sejumlah bangunan suci lainnya berhasil diselamatkan oleh Petugas Damkar Gianyar. Dalam hitungan satu jam, areal pura pun dipastikan steril dari api maupun bara.

    Kapolsek Sukawati Kompol Decky Hendra Wijaya yang dikonfirmasi terpisah membenarkan musibah kebakaran itu. Diduga, api bersumber dari percikan api dupa yang jatuh ke kasur yang ada di bangunan piasan tersebut.

    Baca Juga:  Asus Perkenalkan Perangkat Komputasi Terbaru di Bali

    Kata dia, saat hari Senin sore Pemangku setempat sempat menghaturkan sesajen serangkaian bulan Purnama. Barang – barang yang terbakar berupa 1 buah Kasur dan bangunan piasan yang berukuran 5×3 meter persegi. “Kerugian materiil sekitar seratus juta rupiah,” terangnya.

    Sementara itu, Jero Mangku Suwarjaya mengakui jika sebelumnya, Senin Sore, sekitar  pukul 17.00 Wita dirinya menghaturkan sesajen berupa canang yang berisi dupa di bangunan sucin di Pura Panti Duur.

    Selanjutnya Jero Mangku dan istrinya pulang ke rumah. Selasa dinihari, dengan adanya bunyi Kentongan Jero Mangku keluar dari rumah dan bersama sama warga ikut memadamkan api dengan alat seadanya. (m/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi