DenpasarPariwisata

Tjok Bagus Pemayun: Nyepi, Okupansi Hotel di Bali Naik 40-45 Persen

DENPASAR, Kilasbali,com – Sebagai destinasi wisata dunia dengan tagline ‘Pariwisata Budaya’, Hari Raya Nyepi juga menjadi daya tarik wisatawan baik mancanegara maupun domestik untuk menikmati atraksi budaya saat malam pengerupukan, Selasa (21/3) malam.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun memprediksi, tingkat hunian hotel di Bali meningkat menjadi 40-45 persen. persen. “Parade ogoh-ogoh yang digelar setahun sekali menjadi daya tarik wisatawan untuk mengunjungi Bali,” ungkapnya di Denpasar, Senin (20/3).

Kendati demikian, lanjut dia, sesuai dengan Seruan Bersama yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Bali beserta Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali, Polda Bali, Korem 163/Wirasatya, MDA Provinsi Bali, FKUB Provinsi Bali, Majelis-Majelis Agama, Lembaga Sosial Keagamaan Provinsi Bali, dan Instansi terkait, pihaknya mengimbau untuk mematuhinya.

Baca Juga:  Ini Persiapan Praperkawinan di Denpasar
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun. (foto/kilasbali)

Salah satunya, ungkap dia, bahwa usaha penyedia jasa akomodasi dan penyedia jasa hiburan yang ada di Bali tidak dilarang membuat paket wisata, akan tetapi paket yang dijual tidak diperkenankan menggunakan Hari Suci Nyepi sebagai branding, agar tidak terjadi kesalahpahaman pada wisatawan.

“Jangan sampai wisatawan menganggap di Hari Raya Nyepi mereka bisa berkeliaran untuk menyaksikan moment sepi, padahal mereka harus diam di alam hotel, tegasnya. Usaha pariwisata disarankan membuat nama paket yang menarik, yang sesuai servis yang disediakan, sehingga menarik wisatawan untuk memesan,” tambahnya.

“Seruan Bersama terkait pelaksanaan Hari Suci Nyepi Nyepi Tahun Saka 1945 pada 22 Maret 2023, yang bertepatan dengan hari pertama bulan Ramadhan 1444 Hijriyah, kami harap diterapkan dengan baik,” ungkapnya.

Baca Juga:  Bayar Hotel Pakai Kripto, Ini Kata Gubernur Bali

Dikatakan, Hari Raya Nyepi merupakan pergantian tahun caka yang sangat unik yang dilakukan masyarakat Bali. Karena diperingati dengan tidak melakukan aktivitas selama 24 jam penuh. Seperti tidak bekerja, tidak bepergian ke luar rumah, tidak menyalakan api, dan tidak melakukan hiburan.

“Bandara Ngurah Rai juga ditutup selama 24 jam. Jalan-jalan juga sepi tidak ada kendaraan yang melintas. Hanya di Bali yang bisa menghentikan aktivitas selama sehari penuh. Udara juga menjadi segar. Wisatawan juga sangat antusias menikmati suasana ini,” tuturnya.

Tjok Bagus juga mengungkapkan, pihak hotel baik staf maupun manajemen sudah mengetahui tentang Nyepi, dan tidak mengizinkan tamu ke luar hotel. “Aktivitas wisatawan hanya di dalam hotel. Tapi jangan membuat keributan, jedag jedug menghidupkan musik misalnya,” pintanya.

Baca Juga:  Ini Kisah Hidup Gubernur Bali Wayan Koster

Terkait kunjungan wisatawan di masa pemulihan pascapandemi, Tjok Bagus mengungkapkan tercatat sebanyak 330 ribu pada Januari 2023. Kata dia, kunjungan wisatawan mancanegara tertinggi masih dari ‘Negeri Kangguru’ Australia, disusul India, dan Rusia. “Per hari rata-rata wisatawan mancanegara yang ke Bali sebanyak 12 ribu jiwa, sedangkan domestik 15 ribuan,” pungkasnya. (jus/kb)

Berita Terkait

Back to top button