GianyarSeni Budaya

Kisah Kebo Iwa Maput Gala Amangkubumi

    GIANYAR, Kilasbali.com – Kisah zaman kerajaan yang menjadi maskot di setiap kecamatan masih menjadi tema yang dibawakan dalam pawai budaya serangkaian HUT ke 252 Kota Gianyar. Demikian halnya Blahbatuh mengangkat mengangkat kisah Kerajaan Bali (Bedahulu) yang dipimpin Sri Astasura Ratna Bumi Banten kala itu sangat disegani.

     

    Dalam kisah ini, ditonjolkan kisah Patih Kebo Iwa yang pengangkatannya diusulkan oleh panglima perang Ki Pasung Grigis yang ahli strategi dan taktik. Raja pun mengeluarkan titah, dan mengangkat Kebo Iwa akan sebagai Maha Patih di Kerajaan Bedahulu.

    Baca Juga:  Ini Dia Jegeg Bagus Gianyar 2024 

     

    Untuk menguji kesaktian dan keteguhan Maha Patih I Kebo Iwa. Bala Butha mulai mengganggunya dan perang tanding pun  terjadi antara pasukan Baris Bala Batu dan pasukan Bhuta Kala, yang akhirnya di menangi Maha Patih I Kebo Iwa.

     

    Camat Blahbatuh, I Wayan Gde Eka Putra, Minggu (9/4) mengatakan pawai ini merupakan garapan dari seniman Blahbatuh bersama listibya kecamatan. Peserta pawai pun diambil tidak hanya dari satu desa tapi dari seluruh desa. “Jadi kami di Blahbatuh sepakat semua desa terlibat,” ujarnya.

    Baca Juga:  Gegara Hujan Angin Puluhan Hektar Tanaman Padi Rusak

     

    Terkait tema yang diambil, Kata Eka, mengenai keunikan yang ada di setiap kecamatan. “Kalau di Blahabtuh indentik dengan kerjaan Bedahulu dan Maha Patih Kebo Iwa, serta adanya baris Bala Batu yang merupakan tarian sakral yang dipentaskan setiap upacara di Pura Dalem Maya, Blahbatuh,” jelasnya.

     

    Bedanya dari pawai yang sudah ada, terletak pada iring-iringan gebogan, lelontekan serta materi lainnya menjadi satu kesatuan dalam pementasan. “Lelontekan, gebogan, penari, ogoh-ogoh dan yang lainnya itu tidak terpisah, menjadi satu kesatuan dalam garapan Kebo Iwa Maput Gala Amangkubumi,” terangnya.

     

    Baca Juga:  Sendratari Kolosal ‘Ki Barualis’ Meriahkan HUT Kota Gianyar

    Sementara terkait pendanaan pawai ini, sudah disapakati dari APBDes masing-masing desa. “Setiap Desa menganggarkan pengiriman duta kesenian. Yang nilainya disesuaikan dengan bagian yang didapat oleh desa tersebut. Jadinya ini sistemnya patungan,” tambahnya.

     

    Duta pawai Blahbatuh ini pun sudah mendapatkan pembinaan dari tim listibya kabupaten. Dimana dari sekian kecamatan yang telah dibina, duta Blahbatuh malah paling siap. “Kita baru latihan dua kali, namun memang seniman yang terlibat sangat mumpuni di bidangnya,” pungkasnya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi