GianyarPeristiwa

Penyengker dan Bale Pesandekan Pura Puseh Abianbase Roboh

    GIANYAR, Kilasbali.com – Penyengker (tembok) dan Bale Pesandekan Pura Puseh Abianbase tiba-tiba saja roboh, Senin (1/5). Peristiwa itu mengejutkan warga. Kendati taka da korban, namun peristiwa itu menimbulkan kerugian mencapai Rp 800 juta.

    Dari keterangan yang diterima, kejadian tersebut diketahui pertama kali oleh warga yang rumahnya berada di sebelah timur pura. Antara pura dengan rumah warga ini dipisahkan sungai kecil. Kejadiannya sekitar pukul 06.00 Wita dan lanjut diberitahukan ke pemangku pura.

    Bendesa Adat Abianbase, I Dewa Putu Raka tak bisa memastikan penyebab roboh. Sebab selama ini, tidak ada tanda-tanda sama sekali. Baik itu retak maupun bangunan goyang-goyang karena pondasinya bermasalah. Pun, saat bangunan itu roboh, tidak ada hujan maupun gempa.

     

    Baca Juga:  Lima Jam Menghilang, Pembuat Kusen Ditemukan Meninggal di Kebun Pisang

    “Sebelumnya tak ada kode. Tiba-tiba pada pagi tadi langsung roboh. Tadi dan kemarin juga tidak ada hujan. Hujan hanya terjadi pada dua hari lalu, dan saat itu cukup lebat,” tuturnya.

    Pasca kejadian ini, pihaknya pun telah melakukan rembug dengan prajuru lainnya, juga meminta pertimbangan dengan pejabat terkait di Pemkab Gianyar. Dimana, untuk perbaikannya, diperkirakan membutuhkan biaya Rp 800 juta.

    Baca Juga:  MR.DIY Kini Hadir di Kerobokan - Badung

     

    “Tadi, banyak yang datang ikut melihat. Camat, BPBD dan Polsek. Disarankan untuk segera minta proposal diajukan ke bupati,” ujarnya.

    Kepala Pelaksana BPBD Gianyar, Ida Bagus Putu Suamba mengatakan, pascamendapat laporan tersebut, pihaknya langsung turun ke lokasi, memastikan tidak ada korban jiwa maupun membahayakan warga. Setelah memastikan hal itu tidak terjadi, sehingga selanjutnya bidang 3 BPBD Gianyar, melakukan pengumpulan data untuk mencari tahu kerugian yang ditimbulkan. 

    Baca Juga:  Diduga Tersambar Petir, Pura Ratu Gede Bima Sakti di Beraban Kebakaran

     

    “Saat dapat laporan, kita langsung asesmen, seperti olah TKP. Setelah memastikan tidak ada korban, lalu kami lakukan pengkajian kerusakan. Itu nanti ditangani Bidang 3. Berapa nilai kerugiannya, setelah didapatkan angkanya, kita buat laporan. Nanti dari pihak pengempon pura, melakukan pengajuan proposal bantuan, entah itu dalam bentuk hibah atau dana stimulan. Layak tidaknya dapat bantuan, itu nanti tergantung acc oleh pimpinan daerah,” pungkasnya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi