DenpasarPendidikanTokoh

SDM Bali Unggul, Gubernur Koster Telah Bangun 17 SMAN/SMKN

    DENPASAR, Kilasbali.com – Kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Wakil Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) melalui visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dinilai telah melakukan peningkatan mutu pendidikan di Bali serta mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) Bali Unggul. Yakni membangun 17 SMAN/SMKN di enam kabupaten/kota di Bali.

    Dari catatan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali, 17 sekolah baru itu, yaitu: di Badung meliputi SMAN 2 Kuta Utara, SMAN 3 Kuta Selatan (2023), SMAN 3 Mengwi (2023), SMKN 2 Kuta Selatan (2023), dan SMKN 1 Mengwi (2023); Kabupaten Jembrana meliputi SMAN 3 Negara; Kabupaten Buleleng meliputi SMKN 1 Banjar (2023); Kabupaten Karangasem meliputi SMAN 1 Abang dan SMKN 2 Kubu; Kabupaten Gianyar meliputi SMAN 2 Gianyar dan SMAN 2 Sukawati (2023), dan di Kota Denpasar meliputi SMAN 9 Denpasar, SMAN 10 Denpasar, SMAN 11 Denpasar, SMKN 6 Denpasar, SMAN 12 Denpasar (2023), dan SMKN 7 Denpasar (2023).

    Rektor Universita Mahasaraswati Sukamerta

     

    Rektor Universitas Mahasaraswati Denpasar, I Made Sukamerta mengapresiasi kinerja Gubernur Koster. Menurutnya, di Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Mei merupakan momentum bagi bangsa ini untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan bagi semua generasi muda bangsa.

    “Khusus untuk Provinsi Bali, di era kepemimpinan Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster program pendidikan sudah dijalankan yang salah satunya dengan melakukan pemerataan pendidikan,” ungkapnya, Senin (1/5).

    Baca Juga:  Ini Modal Paket Aman Hadapi Pilkada Gianyar

    Dikatakan, 17 sekolah yang dibangun tersebut, merupakan salah satu solusi yang bisa ditawarkan untuk mengatasi penyebaran akses pendidikan yang belum merata, dan untuk memenuhi kuota pendidikan yang masih penuh. Dengan demikian, lanjut dia, program yang dijalankan Gubernur Koster ini dapat meningkatkan akses pendidikan yang terjangkau, khususnya bagi masyarakat Bali yang masih membutuhkan.

    “Saya berharap Pemerintah Provinsi Bali tetap mengawal SMA/SMK yang ada untuk selalu ditingkatkan kualitas sekolahnya, sehingga nantinya menghasilkan lulusan yang mumpuni secara pengetahuan dan keterampilan,” harapnya.

    Pihaknya juga mengapresiasi kebijakan Gubernur Koster dalam memberikan bantuan biaya pendidikan dan perlengkapan siswa kepada 10.000 siswa miskin/sangat miskin dan bantuan biaya pendidikan kepada 500 mahasiswa miskin di seluruh Bali dengan anggaran mencapai Rp. 21,2 miliar.

    Baca Juga:  Pengendalian Rabies di Bali Butuh Keterlibatan Spektrum yang Lebih Luas

    “Bali untuk bisa maju, harus mempunyai SDM yang mampu berkontribusi dalam berbagai perspektif keilmuan. Kebijakan ini merupakan awal yang sangat bagus,” pungkasnya.

    Prof Dasi

    Sementara itu, mantan Kepala LLDIKTI Wilayah VIII, Prof I Nengah Dasi Astawa menyatakan Gubernur Koster adalah satu-satu gubernur yang hebat. Memiliki program monumental dan menjadi pionir di bidang pendidikan.

    Hal itu dilakukannya tidak saja saat pandemi Covid-19 dengan menyerahkan Bantuan Sosial Tunai (BST) Perguruan Tinggi, namun dalam pembangunan pendidikan juga dilakukan dengan 3 dasar fundamental untuk memajukan pendidikan di era kekinian. “Ini saya sebut dengan DOA yaitu Dana, Orang, dan Alat/Infrastruktur untuk meningkatkan kualitas SDM Bali baik secara kuantitas maupun kualitas,” ungkapnya.

    Suarmaja

    Penyuluh Bahasa Bali, I Wayan Suarmaja menyatakan program keyboard Aksara Bali yang digagas Gubernur Koster ini sangat baik untuk pembelajaran. Kata dia, Gubernur Koster di dunia pendidikan telah menghadirkan materi pembelajaran yang lebih menarik dan tidak monoton dari sebelumnya. “Program keyboard Aksara Bali juga sebagai bukti bahwa Aksara Bali di era sekarang masih hidup dan mengikuti perkembangan jaman. Sehingga dengan adanya keyboard Aksara Bali akan memudahkan generasi muda kita, dan masyarakat untuk belajar Aksara Bali,” bebernya.

    Disamping bisa belajar Aksara Bali, lanjut dia, generasi muda di Bali juga diajak untuk menguasai pasang Aksara Bali di sekolah. Dikarenakan menggunakan keyboard ini tidak serta merta bisa benar mengetikan kata, tetapi harus paham pasang Aksara Bali.

    Baca Juga:  Komit Adat dan Budaya Lokal, Bupati Sanjaya Hadiri Karya di Lima Desa Berbeda di Tabanan

    “Jadi dengan keyboard ini sangat tepat untuk pembelajaran aksara Bali di kalangan pelajar. Belajar Aksara Bali sejak dini sangat baik sebagai usaha untuk menjaga dan melestarikan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali, selain dapat membentuk karakter manusia Bali, dikarenakan banyak tuntunan dari pembelajaran tersebut. Contohnya satua Bali banyak ajaran-ajaran etika di dalamnya, tata bahasa, dan yang lainnya. Menulis Aksara Bali juga bagian dari belajar berkreatifitas, seni dan keterampilan,” pungkasnya. (jus/kb)

     

    Back to top button