DENPASAR, Kilasbali.com – Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV Tahun 2023 bertema ‘Segara Kerthi Prabhaneka Sandhi Samudra Cipta Peradaban’. PKB tahun ini menelan anggaran Rp9 miliar yang dikeluarkan Pemprov Bali, dan digelar dari 18 Juni-18 Juli 2023.
Hal tersebit disampaikan Kepala Bidang Kesenian dan Tenaga Kebudayaan, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Ni Wayan Sulastri, Rabu (3/5).
“Anggaran sebagai penunjang dari kegiatan ini juga ada dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dan masing-masing kabupaten/kota. Sementara dari APBD Pemprov Bali itu kurang lebih sebesar Rp 9 miliar,” katanya.
Dia menjelaskan, PKB tahun ini tidak ada perubahan. Kata dia, ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. “Terdapat 10 materi kesenian yang akan ditampilkan pada rangkaian PKB tersebut,” ujarnya.
Adapun 10 materi tersebut, yakni Peed Aya (Pawai), Rekasadana (Pergelaran), Utsawa (Parade), Wimbakara (Lomba), Bali World Culture Celebration (Perayaan Budaya Dunia), Kandarupa (Pameran), Kriyaloka (Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni), dan Jantra Tradisi Bali (Pekan Kebudayaan Daerah).
Pembukaan Peed Aya sebagai penanda PKB akan berlangsung, Pemerintah Provinsi Bali tetap mengambil lokasi di depan Monumen Bajra Sandhi Renon, Denpasar.
“Khususnya untuk Peed Aya kami tidak melibatkan kampus-kampus, selain ISI Denpasar. Karena ini untuk memaksimalkan materi pragmen pawai yang berkesinambungan dengan ISI Denpasar dan perwakilan dari kabupaten/kota yang ada,” tegas Sulastri.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menegaskan selama PKB berlangsung sebulan penuh dilakukan di Taman Budaya Art Center dan di Kampus ISI Denpasar. “Total sanggar atau komunitas seni yang ikut sebanyak 305 sanggar dan total 18.974 seniman,” pungkasnya. (jus/kb)
