DenpasarPendidikan

STMIK Primakara Buat Skenario Cetak Startup Muda Bali Berbakat

Talkshow 'Kupas Tuntas Strategi UMKM Masa Depan'

    DENPASAR, Kilasbali.com – Era digitalisasi yang berkembang pesat ini, penguasaan teknologi informasi merupakan hal mutlak yang harus dilakukan. Salah satunya jika ingin menjadi startup. Hal ini telah dilakukan STMIK Primakara, yakni membuat skenario untuk mencetak startup muda Bali berbakat.

    Mahasiswa pun diharapkan sering-sering menonton film fiksi Hollywood yang menggambarkan perkembangan masa depan. Film mengisahkan kehidupan manusia dibantu robot, sehingga bisa meniru. Dan ini juga berlaku bagi UMKM.

    Mahasiswa juga disarankan memanfaatkan teknologi informasi untuk mencari peluang dan menghasilkan. Misalnya menjual foto di dunia maya. Perkembangan kecerdasan komputer yakni Artificial Intelligence (AI), contohnya saat ini, yakni memanfaatkan google maps. Tak hanya mencari alamat, juga bisa menghindari kemacetan.

    Perubahan juga sangat cepat dan pesan, sehingga tidak ada lagi kata malas. Apalagi beberapa pekerjaan akan hilang, tergantikan oleh mesin. iNews juga bakal mengambangkan AI. Jurnalis berbagi AI. Jurnalis dirancang plagiasi dibawa 20 persen, sehingga tidak perlu banyak merekrut wartawan. Wartawan menjadi kurator dan editor, mengawasi AI.

    Platform yang ada saat ini dikuasai asing, sehingga advertising dikuasai. Saat ini, 80 persen iklan yang ada lari ke perusahaan besar. Media lokal yang ada hanya berebut 20 persen dari sisa kue. MNC pun membuat BuddyKu. Dengan harapan bisa bersaing dengan aplikasi yang ada, yang kebanyakan dari asing. Ini juga sebagai penyaring informasi. Membatasi konten asing yang tidak baik.

    Baca Juga:  Pemprov Bali Hadir, Bantu Tiga Krama Bangli Miliki Rumah Layak Huni

    Hal itu terungkap dalam Talkshow ‘Kupas Tuntas Strategi UMKM Masa Depan’, di Aula Lantai IV Kampus STMIK Primakara, Jalan Tukad Badung, Denpasar, Jumat (5/5). Tak hanya mahasiswa dari STMIK Primakara sendiri, talkshow ini juga diikuti mahasiswa luar kampus, hingga komunitas pelaku UMKM.

    Talkshow yang dimoderatori Ketua STMIK Primakara Made Artana ini, menghadirkan narasumber Staf Khusus Menteri Koperasi dan UMKM, TB Fiki C Satari, Managing Director iNews Media Group, Prabu Revolusi, Founder dan CEO Hara, Hegi Wahyu, dan Partner LHBM Counsel dan Founder Aksa Foundation, Heru Muzaki.

    Artana mengungkapkan, di zaman digitalisasi ini, yang paling besar pengaruhnya adalah UMKM. Karena berpotensi tertinggal. “Jadi sejak empat tahun lalu sebelum pandemi, kami merancang satu mata kuliah Digitalisasi UMKM. Metodenya, kami menerjunkan mahasiswa untuk mendampingi UMKM selama satu semester. Setidaknya delapan kali mahasiswa berkunjung, untuk onboarding ke media digital sesuai dengan kondisi UMKM. Kalau mikro, yang penting mereka bisa masuk media sosial,” tuturnya.

    Baca Juga:  DPRD Tabanan Tetapkan Rekomendasi LKPJ Bupati Tahun Anggaran 2023

    Tahun 2023 ini, lanjut dia, terdapat 165 mahasiswa yang tersebar di 40 desa di empat kabupaten, melakukan UMKM. “Mereka membantu onboarding di media sosial, kemudian bisa secara kontinyu dilakukan UMKM, itu sudah sangat cukup. Itu target kita,” ungkapnya.

    Sebagai evaluasi, lanjut dia, hasil dari pendampingan itu dilaporkan. Bahkan dibuatkan video. “Hasilnya berhasil. UMKM melanjutkan apa yang diajarkan mahasiswa kami. Jadi yang sebelumnya tidak menggunakan, setelah didampingi memanfaatkan media sosial. Itu akan dicek kembali setelah didampingi,” pungkasnya. (jus/kb)

    TB Fiki C Satari menambahkan, strategi digital UMKM sesuai dengan levelnya. Jangan dipaksakan onboarding di e commerce nasional maupun unicorn. Karena dari segi produksi dan stok terbatas menjadi tantangan bagi UMKM.

    “Kita juga perlu perhatikan langkah dari UMKM, dan juga langkah berikutnya. Biasanya dulu behavior dari konsumen digital, medsos dulu. Mulai buat akun media sosial, bagaimana bisa berinteraksi, customer service, dan juga purna jual. Setelah itu masuk ke e katalog lokal. Jadi dari 250an anggota e commerce Indonesia, yang unicorn kan tidak lebih dari 20 platform. Nah, jadi yang ingin kita dorong masuk dulu ke e commerce lokal, homogen, yang produknya sejenis,” jelasnya.

    Baca Juga:  Trans Studio Bali Hadirkan Show Spesial Lebaran hingga 21 April 2024

    Sementara itu, Regi Wahyu mengatakan, cara yang paling tepat untuk melihat dan memprediksi masa depan, paling mudah  dengan mengamati film Hollywood atau media streaming Netflix dan lain sebagainya.

    “Jadi akan empat skenario dari film. Pertama itu adalah manusia digantikan robot dilihat dari film Terminator, di mana robot akan menguasai dunia. Seperti sekarang sudah ada AI. Skenario kedua kita bisa lihat dari film Star Wars, di mana manusia dengan mesin bisa hidup berdampingan. Misalnya robot yang membantu menyapu lantai. Kemudian film Elysium di mana manusia dengan mesin menjadi satu untuk memberikan solusi untuk lingkungan sekitar. Misalnya printer. Yang terakhir adalah film di mana kita hidup di dunia paralel esensi mekariti dip player one adanya webprinper yang sudah dialami dua tiga tahun belakangan. Itu skenario yang bisa berinteraksi secara online maupun offline, di mana ekonomi bisa lebih cepat dan lebih berdampak,” bebernya. (jus/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi