GianyarPariwisata

Kebun Raya Gianyar Dikunjungi Wisatawan Asing dan Lokal

GIANYAR, Kilasbali.com – Kendati belum dikukuhkan sebagai destinasi wisata, Kebun Raya Gianyar (KRG) di Desa Pilan Kecamatan Pahyangan di Tahun 2023 ini sudah mendapat 1.763 kunjungan. Selain dikunjungi wisatawan asing, wisatawan lokal juga memanfaatkan waktunya untuk penelitian.

Humas KRG, Dewa Nyoman Gede Asmara Jaya, Senin (8/5) menyebutkan, kunjungan ke KRG didominasi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bali.

“Sebagiannya juga dari wisatawan asing yang mencoba masuk ke dalam hutan dan mengabadikan keindahan hutan KRG,” jelas Dewa Asmara.

Ditambah lagi, setiap pengunjung ke KRG tidak dipungut biaya atau gratis dan hanya mengisi daftar kunjungan dan tujuan berkunjung.

Baca Juga:  Perilaku Tidak Korup Jadi Budaya di Lingkungan Pemprov Bali

Dari hasil penelitian mahasiswa Udayana, disebutkan ada yang menyabet juara 2 nasional dengan penelitian buah pohon Nyabyah (sejenis pinang) yang digunakan sebagai bahan pokok pasta gigi.

Diakui Dewa Asmara, untuk fasilitas penunjang bagi wisatawan masih sangat minim. Dari luasan sekitar 10 hektar KRG, di dalam kawasan hutan baru terdapat 800 meter jalan setapak. Idealnya panjang jalan setapak mencapai 3.000 meter dan masih kurang lagi 2.200 meter.

“Ke depannya, jalan setapak ini yang akan di kembangkan, sehingga pengunjung tidak bisa sembarangan masuk ke area pengembangan,” jelasnya.

Baca Juga:  Indoor Theme Park Trans Studio Bali Jadi Destinasi Favorit Wisatawan

Selain jalan setapak, juga akan di kembangkan rest area di dalam KRG yang sifatnya edukatif. Untuk kantin, terdapat 3 titik di luar KRG yang dikelola penduduk setempat.

Di samping minimnya jalan setapak, bila kunjungan wisatawan mengalami peningkatan, ke depan juga akan di buat jalan setapak menuju air terjun perbatasan antara Banjar Bunteh dengan Banjar Pilan. Namun air terjun tersebut masih di kawasan KRG dan akses ke area air terjun beli memadai.

“Air terjun itu belum bernama, lokasinya sangat sejuk dan dikelilingi pohon-pohon, hanya saja akses ke lokasi belum layak,” ujarnya.

Baca Juga:  Libur Nataru, Kunjungan Wisatawan ke Bali Diprediksi Meningkat

Diyakini, bila jalan setapak dan akses ke air terjun sudah terwujud, maka selain menjadi kunjungan bagi akademisi, juga akan dikunjungi wisatawan yang suka akan hutan belantara. (ina/kb)

 

 

Back to top button