GianyarNews Update

Pensiun Tanpa Pengganti PPL Melangka

    GIANYAR, Kilasbali.com – Semakin tahun tenaga penyuluh pertanian terus berkurang di Kabupaten Gianyar. Karena sebagian tenaga penyuluh sudah memasuki masa pensiun tanpa pengganti. Akibatnya, PPL yang tersisa terpaksa harus menaungi wilayah yang luas dan tak efektif.

    Koordinator Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar, Ni Made Sumpahyani, Senin (22/5) membenarkan kondisi tersebut, dan kondisi tenaga penyuluh dengan luas yang ditangani belum ideal.

     

    Kondisi ini tentunya membuat tenaga penyuluh bekerja ekstra keras, agar program-program pertanian sampai ke petani dengan cepat dan tepat sasaran.

    Dikatakan, tenaga penyuluh dari Pemkab Gianyar (ASN) terdapat 23 penyuluh dan 13 penyuluh dari tenaga harian lepas tenaga bantu penyuluh pertanian (THL TBPP) dari pemerintah pusat. Dimana sebelumnya, ada 6 tenaga penyuluh yang pensiun.

    Baca Juga:  Ini Alasaan Anak Muda Gianyar Daftar Jadi Anggota Polri

     

    “Ya, kalau dirata-ratakan, setiap penyuluh mengawal 17 subak, namun kerja kami efektif,” jelas Sumpahyani. Dikatakan, untuk idealnya, satu penyuluh menangani satu desa, sehingga kinerja penyuluh bisa tepat sasaran.

    Dikatakan, saat ada program baru dari pemerintah pusat, terkadang tenaga penyuluh kelabakan sampai kehabisan waktu untuk memberikan pendampingan.

     

    Dikatakan, saat ini 1 tenaga penyuluh membidangi tiga atau empat desa di Gianyar. “Tergantung luas desa dan jumlah subak si satu desa, semua subak terisi penyuluh,” ujarnya.

    Baca Juga:  Bahas Ini, PDI Perjuangan dan Golkar Tabanan Makan Siang Bersama

     

    Saat adanya program padi organik dengan menggunakan pupuk organik, tenaga penyuluh mesti kerja ekstra meyakinkan petani agar beralih ke organik.

     

    “Meyakinkan petani butuh waktu dan harus ada hasil nyata, sehingga kami cari contoh pertanian organik yang sudah berhasil,” bebernya.

    Di samping itu saat ini, sebagian tenaga penyuluh sudah cukup umur dan ada yang akan memasuki masa pensiun. Sehingga harapannya, tenaga penyuluh bisa ditambah dan diisi dengan tenaga yang muda.

    Baca Juga:  PDI Perjuangan Gianyar Dukung Koster-Ace Dua Periode

     

    “Namun kami terus bekerja, semua berjalan dengan baik. Kami efektifkan kerja dengan membuat grup WA berkoordinasi dengan petani,” ujarnya.

     

    Sekali pun masih ada beberapa petani yang masih gaptek dan tidak memiliki perangkat Android. Sedangkan secara umum, keluhan petani seputar soal pemeliharaan padi, karena adanya serangan wereng, kutu atau ulat. “Bila ditemui masalah, kami koordinasi dengan Dinas Pertanian, sehingga persoalan teratasi,” ujarnya. (ina/kb)

     

    Back to top button

    Berita ini dilindungi