GianyarNews UpdatePariwisata

Lalu Lintas di Ubud Kembali Macet

    GIANYAR, Kilasbali.com – Lalu lintas di Ubud, Gianyar kembali macet. Sebelumnya, saat gencar aparat gabungan melakukan penertiban parkir serta pengaturan lainnya, arus lalu lintas di Ubud sempat lancar dalam sepekan. Namun sayang, setelah kehadiran petugas menipis, kemacetan kembali tak terhindarkan.

    Pantauan, Selasa (23/5), parkir liar di daerah wisata Ubud kembali menjamur. Para driver dan pemilik mobil kembali terlihat memarkir kendaraanya di pinggir jalan. Bahu jalan yang sebelumnya streril kini kembali terisi mobil. Terlihat di seputaran Jl Raya Monkey Forest, Jl Raya Ubud, hingga di depan pasar tematik Ubud. Kondisi ini kembali mengganggu kelancaran arus lalulintas.

    Baca Juga:  17 Tahun IPeKB, Bertumbuh untuk Melakukan Pengabdian

    Kasatlantas Polres Gianyar, AKP Muhammad Bhayangkara Putra, pihaknya masih melakukan atensi terkait parkir liar. Hanya saja ketertiban masyarakat yang belum tercipta. “Nanti kita pasti patroli setiap pagi, siang dan malam,” ujarnya.

    Ditegaskan, penjadwalan piket untuk memberikan perhatian pada driver atau pemilik kendaraan yang nakal telah dilakukan. Pihaknya pun terbuka kepada masyarakat untuk melaporkan secara proaktif   titik-titik yang masih ada parkir liar. “Masyarakat yang harap ikut aktif dan tertib. Jika ada laporan parkir liar, saya akan arahkan anggota piket ke lokasi,” jelasnya.

    Baca Juga:  Hari Berkabung Nasional Wafatnya Wapres ke-9, Masyarakat Bali Diimbau Kibarkan Bendera Setengah Tiang

    Sementara itu, PLT Kepala dinas perhubungan Gianyar, I Wayan Suamba, mengatakan pihaknya memberlakukan tugas sift dalam penertiban parkir liar di Ubud. Hanya saja diakui Dishub keterbatasan personil. “Masyarakat harus mengerti, kalau kita menginginkan kenyamanan Ubud harus ikut partisipatif,” ujarnya.

    Pihaknya mengatakan, daya personil terbatas. Ia berharap, masyarakat saling mengingatkan. “Masyarakat harus saling mengingatkan, jangan hanya menyalahkan petugas. Kalau ada yang parkir liar lagi kita harus tegur, minimal menyampaikan larangan parkir. Masyarakat harus partisipatif endak boleh masif,” tandas Suamba. (ina/kb)

    Back to top button