CeremonialDenpasar

Universitas Trisakti Anugerahi Gubernur Koster ‘Sustainability Leadership Award’

Ekonomi Kerthi Bali Bangkitkan Perekonomian Pascaterpuruk Akibat Pandemi

    DENPASAR, Kilasbali.com – Bertepatan dengan Rahina Tumpek Landep, Sabtu (3/6), Universitas Trisakti menganugerahi Gubernur Bali, Wayan Koster penghargaan ‘Sustainability Leadership Award’.

     

    Gubernur Koster dinilai mampu membangkitkan ekonomi dengan mengimplementasikan kinerja Ekonomi Kerthi Bali di tengah keterpurukan perekonomian nasional dan Bali akibat Pandemi Covid-19.

     

    Penghargaan diserahkan Pjs. Rektor Universitas Trisakti, Prof Kadarsah Suryadi kepada Wayan Koster di Gedung Gajah, Jaya Sabha, Denpasar. Selain itu, penghargaan yang sama juga diterima Ketua Kelompok Petani Garam Sarining Segara Klungkung, PT. Impack Pratama Industri, Tbk, dan Kerthi Bali Research Centre.

     

    Dalam penyerahan itu, juga diisi dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi Bali dengan Universitas Trisakti untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Bali.

     

    Prof Kadarsah Suryadi menyampaikan, sebelum penghargaan ini diberikan, sebelumnya mengamati kinerja pemimpin di Indonesia setelah dua tahun lalu mengalami Pandemi Covid-19, yang memberikan dampak terhadap penurunan kualitas kesehatan, penurunan di segala sektor perekonomian hingga berakibat terjadinya masalah sosial.

     

    Menurutnya, penilaian diawali dengan serangkaian kegiatan sejak Februari tahun 2022. Kemudian, melakukan observasi langsung ke lapangan untuk melihat rangkaian implementasi konsep Ekonomi Kerthi Bali yang didukung oleh akademik, bisnis, community, dan government.

     

    Baca Juga:  Bale Saka Enam di Kerambitan Kebakaran saat Pemiliknya Terlelap Tidur

    Lanjutnya, Universitas Trisakti yang bekerjasama dengan Universitas Hindu Indonesia (UNHI) melakukan beberapa kegiatan. Mulai dari diskusi secara virtual, ‘Bangkitkan Baliku’ pada 17 Februari 2022, kemudian Konferensi Ekonomi Kerthi Bali pada 16 April 2022 di Bali. “Pada acara ini Universitas Trisakti ikut memaparkan konsep tujuan pembangunan berkelanjutan yang sejalan dengan konsep Ekonomi Kerthi Bali,” tuturnya.

     

    Pihaknya juga melakukan asesmen lingkungan, sosial, dan tata kelola atas program Ekonomi Kerthi Bali pada 26 – 29 Desember 2022, dan melakukan pendampingan atas program kerjasama dengan PT. Impack Pratama Tbk dan BCA untuk kegiatan kawasan produksi di Perancak.

     

    Selama kunjungan lapangan pada 2 – 29 Desember 2022, Tim dari Universitas Trisakti dan UNHI telah melakukan observasi atas penerapan peraturan Pemerintah Daerah yang mendukung program Ekonomi Kerthi Bali. Kunjungan dilakukan ke sektor pertanian, kelautan, dan perikanan, industri, IKM dan UMKM, koperasi, serta sektor pariwisata.

     

    Baca Juga:  Sanjaya Didukung Penuh Jadi Cabup Lagi, Bursa Posisi Wabup Diprediksi Ramai

    “Atas semua kegiatan yang baik ini, dan terutama didukung dengan Peraturan Daerah yang menjadi payung kegiatan, maka kami memberikan apresiasi kepada Gubernur Bali, Wayan Koster berupa penghargaan ‘Sustainability Leadership Award’ sebagai bentuk dukungan atas implementasi konsep Ekonomi Kerthi Bali dan dukungan atas percepatan tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan,” pungkasnya.

     

    Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan terimakasih kepada Universitas Trisakti yang telah memberikan penghargaan. Gubernur Bali menceritakan, lahirnya ide transformasi perekonomian Bali ketika Pandemi Covid-19 muncul yang memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan dan perekonomian Bali.

     

    Karena sejak lama ekonomi Bali sangat bergantung dengan pariwisata. Sumbangan pariwisata terhadap perekonomian Bali lebih dari 54 persen. Suka dukanya menjadi daerah pariwisata, ketika situasi normal jumlah kedatangan wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara sampai mencapai target bahkan melebihi target, sehingga langsung berdampak terhadap tingginya pertumbuhan perekonomian Bali yang selalu berada diatas pertumbuhan nasional.

     

    Kemudian duka menjadi daerah pariwisata, ketika Bali mengalami gangguan berupa ancaman keamanan seperti pernah terjadi Bom Bali I, Bom Bali II yang membuat perekonomian Bali langsung terganggu, karena pariwisatanya terganggu. Namun kedua peristiwa tersebut cepat bisa dipulihkan.

    Baca Juga:  ASN Se-Bali Diminta Jaga Netralitas Pemilu

     

    Namun yang betul – betul memberikan dampak besar terhadap kepariwisataan Bali dengan waktu yang sangat lama, adalah munculnya pandemi Covid-19. Pertama kali kasus ini muncul di Bali pada tanggal 10 Maret 2020, tahun 2021 muncul varian delta, dan terus berkembang sampai dua tahun lebih Pandemi Covid – 19 menimpa Bali.

     

    “Dalam keadaan ini, saya bekerja ekstra keras menangani Pandemi Covid – 19 bekerjasama dengan Pangdam IX/Udayana, Kapolda Bali, Bupati/Walikota, Camat, Desa Dinas/Kelurahan, hingga Desa Adat dengan memberlakukan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM),” tegasnya.

     

    Bali lebih dulu menerapkan kondisi darurat Covid-19 dari nasional. Sebelum adanya PPKM ia juga terlebih dahulu menerapkan Pengendalian Covid – 19 berbasis Desa Adat. “Ketika sejumlah negara memberlakukan lockdown, termasuk banyak yang memancing supaya Indonesia hingga saya didorong untuk menerapkan lockdown, namun saya ambil keputusan kebijakan lockdown tidaklah tepat,” tegas Koster. (jus/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi