GianyarPeristiwa

Gegara Hujan Distribusi PDAM Tersendat

    GIANYAR, Kilasbali.com – Gegara hujan yang turun selama tiga hari terakhir ini, tiak hanya memicu bencana longsor, banjir dan tanah longsor saja. Akan tetapi juga memicu distribusi air PDAM Tirta Sanjiwani ke sejumlah wilayah di Gianyar bagian selatan tersendat.

    Hal itu disebabkan karena volume air sungai yang besar dengan kiriman sampah, yang membuat Spam Petanu terkendala memproduksi air.

    Direktur Perumda Tirta Sanjiwani, I Made Sastra Kencana, Senin (3/7) mengatakan, sejumlah wilayah mengalami kendala pendistribusian air bersih akibat dampak hujan deras.

    Yakni Desa Ketewel bagian selatan; Banjar Tengah, Br. Pamesan, Br. Pasekan, Br. Kacagan, Br. Kadean, Br. Kucupin, Br. Pabean, Br. Gumicik, Br. kubur, Br. Manyar, Br. Lug-Lug, Br. Jaya Kerta, Br. Akta. Wilayah Batubulan, BTN Chandra Asri, Br. Sasih, Wilayah Blahbatuh, Perumahan Saba River Tjahpuhan, Br. Saba, Br. Pinda.

    Baca Juga:  Sekaa Teruna Teruni se-Gianyar Siap Coblos Paslon Nomor 2, Ingat Jasa Koster Izinkan Parade Ogoh-ogoh

    Mengatasi hal tersebut, Kata Sastra, pihak PDAM menyiapkan sejumlah truk tangki untuk air bersih. Namun jumlah truk terbatas, pihaknya menggilir dengan penjadwalan. “Mobil truk tangki juga tetap siaga beroperasi untuk antisipasi,” ujarnya.

    Sementara wilayah lainya, seperti Tegal Tugu, sudah teratasi karena perbedaan masalah. “Semua karena gangguan tegangan saja dan ganti pompa 2 unit. Untuk air dari spam Petanu menunggu info dari petugas Petanu yang kondisi bendungan karetnya kempes dan sementara diatur dari sumber internal,” ujarnya.

    “Semoga Banjir sungai Petanu bisa redah, Karena Cuaca hujan banyak aliran/tegangan listrik tidak stabil (unbalancing voltage),” imbuh Sastra.

    Baca Juga:  Polisi Tetapkan 11 Tersangka Pengeroyokan Warga NTT di Gianyar hingga Tewas

    Sementara itu, dampak dari terputusnya distribusi air, masyarakat wilayahnya yang terdampak mengalami kesulitan air bersih.

    Untuk mandi, para warga harus menumpang di tetangga dan menunggu distribusi air bersih. “Saya numpang di tetangga, cukup kesulitan, apa lagi sedang musim hujan,” ujar salah seorang warga wilayah Blahbatuh. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi