GianyarSosial

Cuaca Ekstrim Petani Was-was Gagal Panen

    GIANYAR, Kilasbali.com – Meski disebut memasuki pusim kemarau panjang, nyatanya hujan ekstrim terus turun dalam sepekan terakhir. Kondisi ini membuat para petani was-was lantaran sejumlah komoditinya rentan gagal panen. Salah satunya petani tembakau di Sulawati yang jelang panen kini terancam serangan daun menguning.

    Dari pantauan, Minggu (9/7), kondisi tanaman tembakau di areal subak gelumpang, Sukawati, tanaman tembakau setempat masih terlihat sehat. Namun sejumlah petani terlihat sibuk untuk memastikan tanamannya tidak tergenang air.

    “Kami khawatir menjelang panen ini justru gagal. Jika terus diguyur hujan gini bisa menguning karena pembusukan akar.  Kalaupun selamat kualitasnya kami tidak jamin,” ungkap I Made Suamir, salah seorang petani.

    Dia menuturkan, hujan belakangan ini sangat membuatnya dan rekan-rekannya cemas. Karena tembakau yang mereka tanam ada yang sudah akan panen.

    Baca Juga:  YPSS Sinergi Bersama Polri Amankan Pemilukada

    Sehingga jika didera hujan terus menerus hasilnya akan tidak bagus. “Harga juga bisa turun, semoga tidak hujan lagi,” ujarnya saat ditemui di ladangnya.

    Kabid Umum Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Gianyar, I Gusti Nyoman Raka, Minggu (9/7) mengatakan, petani di wilayah Sukawati telah terbiasa menanam tembakau pasca panen padi. Para petani telah memiliki hitungan dimana tanaman tembakau musim tanamnya pada musim kemarau.

    Kata Gusti Raka, mengenai musim hujan akhir ini, dan pengaruhnya terhadap tembakau, tergantung pada drainasa. Jika drainase kurang baik maka tanaman akan terendam.

    Baca Juga:  Berpulang Jelang Pelantikan DPRD Gianyar

    “Akibatnya tanaman akan layu jadi busuk akar yang menyerang cendawan atau jamur, tapi kalau drainasenya bagus sirkulasi air mengalir akan sedikit tahan,” ujarnya.

    Mengenai tembakau di wilayah Sukawati, ia mengatakan sejumlah tanaman milik petani telah mendekati panen. Terkait gagal panen, ia menyebut hal itu tidak akan terjadi. Hanya saja cuaca akan menurunkan kualitas tembakau.

    “Kalau gagal panen tidak pak. Tanaman sudah umur mendekati panen, masih bisa panen, tapi produksinya akan turun dan mutunya kurang. Kalau tidak ada hujan besok sudah ada yang panen mohon doanya semoga hujan bisa berhenti,” terangnya.

    Baca Juga:  Ratusan Musisi Lokal – Internasional Bakal Meriahkan Ubud Village Jazz Festival 2024

    Kualitas tembakau Sukawati cukup dikenal dikalangan masyarakat lokal. Menurut pecinta tembakau rasa tembakau sukawati mempunyai ciri khas. Biasanya dinikmati kalangan tua untuk susur (mengulum). “Untuk pasar, ada pengepul untuk pasar lokal Bali, karena hasilnya tembakau rajangan untuk masyarakat Bali sebagai susur dan untuk upacara adat,” pungkasnya. (ina/kb)

    Back to top button