DenpasarPendidikanSosial

Remaja Sebagai Penggerak Bangsa, BKKBN Bali Bekali Modul ‘Tentang Kita’

    DENPASAR, Kilasbali.com– Berdasarkan Pendataan Keluarga Tahun 2022 tercatat Provinsi Bali memiliki 879.213 remaja. Jumlah remaja terbanyak ada di Kabupaten Buleleng yaitu sebanyak 171.381, sedangkan yang paling sedikit di Kabupaten Klungkung sebanyak 44.302 remaja.

    Hal ini menunjukkan betapa besar potensi negara dengan remaja sebagai motor penggerak Bangsa di masa mendatang menuju generasi emas 2045.

    Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali dalam mendukung terwujudnya generasi emas 2045, melaksanakan Program GenRe (Generasi Berencana) dengan memperkuat pengetahuan remaja terkait kesehatan reproduksi, menghindari perilaku negatif seperti seks bebas, pernikahan dini dan NAPZA atau secara umum disebut dengan ketahanan remaja.

    Penguatan ketahanan remaja tersebut dikemas dalam kegiatan Workshop “Tentang Kita” yang dilaksanakan di Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Bali pada Kamis (24/8).

    Baca Juga:  Chili dan Bali Jajaki Kerjasama Pertanian, Mahendra Jaya Ungkap Ini

    Penanggung Jawab Komponen Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK), Made Billy Udiana menjelaskan, memasuki periode RPJMN 2023-2024, untuk penggarapan remaja dalam program GenRe, BKKBN bekerjasama dengan Johns Hopkins Center for Cummunication Programs (JHCCP) mengembangkan Kurikulum dan Modul “Tentang Kita”.

    “Substansi utama “Tentang Kita” adalah pendidikan kesehatan reproduksi dan perencanaan masa depan sebagai pegangan Pendidik Sebaya di Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja, red),” jelasnya.

    Tentang Kita, jelas Billy Udiana dikembangkan untuk tiga segmentasi usia, yaitu 10 – 14 tahun (Tentang Kita Berani), 15 – 19 tahun (Tentang Kita Beraksi), dan 20 – 24 tahun (Tentang Kita Berkolaborasi), serta disampaikan melalui metode peer to peer approach.

    Baca Juga:  Australia Dukung Bali Kendalikan Rabies

    Selain itu, program GenRe ini juga mendukung percepatan penurunan stunting yang bersifat preventif dengan menyasar Remaja.

    “BKKBN juga telah melaksanakan Program pendampingan Calon Pengantin (Catin) melalui aplikasi ELSIMIL (Elektronik Siap Nikah dan Hamil). Catin akan melakukan screening kesehatan (meliputi Tinggi Badan, Berat Badan, LILA (lingkar lengan atas), kadar HB dan Perilaku merokok) untuk mendeteksi dini risiko stunting,” ungkap Billy Sudiana

    Sementara itu, salah satu peserta bernama Juni mengatakan bahwa kegiatan ini sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan para Remaja terkait ketahanan remaja dan menjadi moment untuk mendapatkan relasi yang luas dan positif

    Baca Juga:  Tabanan Jadi Tuan Rumah KTNA Nasional 2024, 3.000 Peserta Diperkirakan Hadir

    “Workshop ini dikemas dengan fun dan asik , membuat kita para remaja tidak bosan dan mudah dalam penyerapan materi. Dari workshop ini kita  juga diajarkan untuk berpikir kritis dan kreatif,” ucapnya.

    Juni yang juga merupakan Anggota PIK-R Barasatya berharap para remaja di Provinsi Bali tetap semangat dalam mendukung percepatan penurunan stunting dengan mengkonsumi makanan sehat dan menjadi penyambung lidah informasi terkait ketahanan Remaja kepada remaja lainnya.

    Workshop yang dihadiri oleh 30 peserta ini dilanjutkan dengan impelentasi modul “tentang Kita” di masing-masing PIK-R masing-masing di Kabupaten/Kota dengan demikian target ProPN PKBR Provinsi Bali di Tahun 2023 dapat terealisasi 100 persen. (dian/kb/bkkbn)

    Back to top button