Ekonomi BisnisGianyarNews Update

Si Melon Tembus Rp 22 Ribu, Warga Gianyar Mengeluh

    GIANYAR, Kilasbali.com – Warga Gianyar kembali mengeluh. Pasalnya, LPG 3 kg alias Si Melon kembali meroket. Harga tembus Rp22 ribu per tabung.

    Tidak hanya beras, si melon pun kembali turut mengusik. Tidak hanya di pedesaan Warga Kota Gianyar juga mengeluhkan tingginya harga gas bersubsidi pemerintah.

    Dalam beberapa hari terakhir, mereka harus membeli dengan harga jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

    Salah satu warga di jalan Kaliasem, Lingkungan Candi Baru, Gianyar, I Wayan Sukra, mengaku dirinya harus merogoh kocek senilai Rp 22.000 untuk mendapatkan satu tabung si melon di warung sebelah rumahnya.

    Baca Juga:  PPDB 2024 di Gianyar Nihil Siswa Tercecer, Dewan Apresiasi Pj Bupati

    Harga tersebut berbeda jauh saat ia membeli di warung yang sama beberapa hari sebelumnya. “Padahal lokasi kami sangat dekat dengan agen Gas LPG. Sayangnya kami tidak boleh beli disana,” ungkapnya.

    Gas 3 kilogram alias ‘si melon’. foto/ist

    Senada dengan Sukra, salah satu warga penghuni kost di Jalan Mangga Raya, Candi Baru, Ibu Amel mengeluhkan tingginya harga si melon yang mencapai Rp. 22.000.

    Dirinya tidak bisa berbuat banyak selain harus tetap menggunakan gas bersubsidi tersebut. Karena untuk jenis gas yang lain seperti bright gas 5,5 kilogram dan kemasan 12 kilogram harganya sudah sangat mahal.

    Baca Juga:  Ratusan Musisi Lokal – Internasional Bakal Meriahkan Ubud Village Jazz Festival 2024

    Sementara itu, Kepala Disperindag Gianyar Ni Luh Gede Eka Suary yang dikonfirmasi, Minggu (24/9) mengakui pihak sempat memantau adanya kelangkaan si melon lantaran ada hari keagamaan, sehingga banyak pihak distributor yang libur.

    Akibatnya, pengiriman menjadi lambat dan harga pun berfluktuasi. Mengenai harga yang kini melambung, pihaknya juga sempat memantau dengan harga eceran hingga Rp 21 ribu.

    Si Melon Mulai Nongol, Ini Harganya. foto/ist

    “Kalau kita tugasnya hanya memantau ketersediaan LPG di tempat agen agen. Sementara masih tersedia normal,” ungkapnya.

    Baca Juga:  YPSS Sinergi Bersama Polri Amankan Pemilukada

    Mengenai melonjaknya harga, diduga lantaran faktor pembiayaan di pengiriman dari agen hingga ke pengecer ikut dikalkulasi.

    Selain bertambahnya konsumen rumah tangga, penambahan kuota gas melon dilakukan karena semakin banyaknya pelaku usaha mikro kecil dan menengah yang menggunakan produk gas kemasan tiga kilogram. (ina/kb)

    Back to top button