
TABANAN, Kilasbali.com – Sejak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung terbakar pada Sabtu (14/10), lahan eks galian C di Desa Adat Kelating menjadi tempat pengiriman sampah sementara.
Tidak hanya oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan, lahan tersebut juga menampung kiriman sampah dari Kabupaten Badung dan Kota Denpasar sejak TPA Suwung kebakaran.
Karena keadaan darurat tersebut, pihak Desa Adat Kelating meminta Pemkab Tabanan, Pemkab Badung, atau Pemkot Denpasar membantu dengan menyediakan alat berat.
“Entah siapapun. Pemkab Tabanan, Badung, atau Denpasar mohon dibantu (dengan alat berat),” ujar Bendesa Adat Kelating I Dewa Made Maharjana, Minggu (15/10).
Pihaknya memerlukan bantuan tersebut karena alat berat yang dimiliki Desa Adat Kelating sudah uzur. Sementara kiriman sampah sejak TPA Mandung kebakaran mulai menggunung.
Itu sebabnya, pihaknya perlu waktu sehari untuk melakukan penataan terhadap kiriman sampah yang menggunung tersebut.
Penataan dilakukan dengan mendorong gunungan sampah ke lubang-lubang yang ada pada kubangan bekas galian C sedalam 30 meter tersebut. “Karena alat tua,” sebutnya.
Soal permintaan bantuan ini, sambungnya, sudah sempat disampaikan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan. Namun sampai dengan Sabtu (14/10) sore, bantuan tersebut belum kunjung tiba.
“Kalau saja dibantu dengan alat berat mungkin tidak sampai menggunung,” sebutnya.
Pihaknya bersedia menerima kiriman sampah dari TPA Mandung, Badung, dan Denpasar selain pertimbangan kondisi darurat juga karena perlu mempercepat proses reklamasi lahan eks galian C.
“Kami juga ingin mempercepat reklamasi,” katanya.
Hanya saja, dengan kondisi seperti sekarang ia tetap berharap ada bantuan alat berat untuk memudahkan penataan di lahan eks galian C tersebut. “Kita kan sudah sediakan tempat. Tolong dibantu juga,” pungkasnya. (c/kb)