CeremonialDenpasar

Tim Koordinasi One Health Bali Diharapkan Respon Cepat Penanganan Penyakit Zoonosis

    DENPASAR, Kilasbali.com – Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra yang diwakili Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi Bali I Made Rentin mengharapkan kehadiran tim Koordinasi One Health Bali mampu terkoordinasi, terintegrasi dan merespon cepat pada kesehatan-hewan-tumbuhan-lingkungan untuk meminimalkan potensi wabah.

    “Koordinasi dan integrasi dengan pendekatan one health ini diharapkan mampu merespon dengan cepat dalam pencegahan dan penanganan terutama penyakit zoonosis di Bali,” kata Rentin saat membuka Lokakarya One Health : Memperkuat Implementasi Pendekatan One Health untuk Ketahanan Kesehatan di Provinsi Bali, yang diselenggarakan di Swiss-Belhotel Watu Jimbar, Sanur, Denpasar pada Kamis (9/11) pagi.

    Menurutnya, hal tersebut sangat penting kedepannya karena penyakit yang berpotensi wabah bukan hanya mengancam ketahanan kesehatan tapi juga ketahanan pangan hingga perekonomian. “Jadi saya harapkan kegiatan ini mampu meningkatkan kapasitas tim serta wadah untuk berbagi pengetahuan,” tandasnya.

    Konsep One health yang dilaksanakan menurut Rentin akan melaksanakan komunikasi, koordinasi dan kerjasama antar institusi dalam penanggulangan penyakit zoonosis. Kerjasama ini dapat terlaksana dengan pemahaman zoonosis sebagai permasalahan bersama yang tidak bisa dipisah-pisahkan, dimana penyakit pada manusia, hewan dan lingkungan menjadi satu kesatuan yang harus ditangani bersama. “Bali juga menjadi yang pertama untuk inisiasi tim koordinasi ini dan saat ini banyak daerah yang ingin ikut langkah Bali,” ujarnya.

    Baca Juga:  Ini Dia Perda Larangan Naikkan Layangan Radius 9 dari Bandara Ngurah Rai Bali

    Pengalaman Satgas Covid-19 di Bali yang jadi salah satu yang terbaik, menurut Rentin sangat penting. Dengan kolaborasi antar sektor dengan konsep one commando, one island, one management terbukti menghasilkan capaian penanganan dan vaksinasi yang efektif. ” Ditambah dukungan upaya niskala serta satgas berbasiskan desa adat, ” Imbuh Rentin.

    Dikatakan Rentin, Zoonosis adalah masalah bersama dan harus ditegakkan terus spirit menjaga Bali dari berbagai ancaman bencana, termasuk wabah penyakit (bencana non alam) adalah tugas mulia nan suci. ” Oleh karena itu mari bergandengan tangan kuatkan sinergitas untuk jaga Bali untuk diwariskan bagi anak cucu kita di masa yang akan datang, dari Bali menginspirasi Indonesia bahkan untuk dunia”,

    Sementara itu Konsulat Jenderal Australia, wilayah Bali, NTB dan NTT, Jo Stevens memberikan apresiasi dan dukungan Pemerintah Bali yang selama ini terus melakukan kolaborasi dengan pihak Australia. ” Dan saya apresiasi kolaborasi kita, yang sudah menunjukkan kesuksesan dalam penerapannya,” kata Stevens. “Pihak Australia berkomitmen untuk terus membantu antara lain dengan penyerahan vaksin dimana sudah 200.000 vaksin rabies yang diserahkan dan akan terus kita berikan,” tambahnya.

    Baca Juga:  17 Tahun IPeKB, Bertumbuh untuk Melakukan Pengabdian

    One Health adalah pendekatan kolaboratif, multisektoral, dan transdisipliner dengan tujuan mencapai hasil kesehatan yang optimal dengan mengakui keterhubungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan secara keseluruhan. Hingga kini Indonesia secara konsisten terus menerapkan pendekatan One Health untuk menemukan titik pengaruh dalam sistem jaminan kesehatan baik di tingkat lokal, regional, nasional, dan global.
    Dalam rangka memperingati Hari One Health 2023, AIHSP bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pemerintah Provinsi Bali serta Lembaga/badan internasional terkait lainnya menyelenggarakan lokakarya One Health selama dua hari pada tanggal 9-10 November 2023.

    Baca Juga:  PKN Cetak Pemimpin Tangguh

    Peserta lokakarya berasal dari seluruh spektrum One Health – kesehatan manusia, kesehatan hewan dan layanan produksi dan kesehatan lingkungan, akademisi, LSM/CSO, sektor swasta, dan mitra pembangunan internasional dan difasilitasi oleh One Health Collaborating Centre (OHCC) Provinsi Bali. (m/kb)

    Back to top button