TABANAN, Kilasbali.com – Proyek penataan Museum Subak di Banjar Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri menjelang World Water Forum 2024 masih berlangsung.
Bahkan saat ini, proyek penataan Museum Subak tersebut telah memasuki tahap pembongkaran gedung-gedung.
Dari pantauan di lapangan, sejumlah truk terlihat hilir mudik mengangkut material untuk kegiatan penataan di areal Museum Subak yang luasnya sekitar enam hektar tersebut.
Selain itu, para tukang juga terlihat sedang mengerjakan pembangunan gapura atau pintu masuk menuju area Museum Subak.
Secara terpisah aktivitas pegawai UPTD Museum Subak untuk sementara dipindahkan ke gedung di sisi selatan yang dekat dengan SDN 6 Banjar Anyar.
Kepala UPTD Museum Subak, Si Putu Putra Eka Santi, menjelaskan bahwa kegiatan penataan ditangani langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Semua proyek penataan langsung dari pusat. Kantor kami pun telah dipindahkan sementara semenjak proyek dikerjakan,” jelas Eka Santi, Rabu (15/11).
Sepengetahuannya, seluruh areal Museum Subak akan ditata ulang agar bisa dijadikan venue pelaksanaan World Water Forum pada Mei 2024 mendatang.
“Semua ditata ulang. Ada yang dirubah. Ada juga yang ditata. Dikombinasikan dengan bangunan yang sudah ada,” ujarnya.
Setidaknya, sambung dia, proses penataan ini akan tuntas pada April 2024 mendatang. Karena pada bulan berikutnya atau Mei 2024, World Water Forum akan dilaksanakan. “Karena Mei 2024 sudah acara (World Water Forum),” tukasnya.
Seperti yang pernah ia ungkapkan, selama proses penataan berlangsung, aktivitas kunjungan ke Museum Subak ditutup sementara.
Saat ini, seluruh benda koleksi museum telah disimpan di dekat kantor sementara UPTD Museum Subak. (c/kb)
