Tabanan

Hingga Oktober 2023 Kasus DBD Sudah Renggut Tiga Nyawa

    TABANAN, Kilasbali.com – Sepanjang Januari-Oktober 2023 kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi di Kabupaten Tabanan sudah merenggut tiga nyawa.

    Dua di antaranya anak-anak dan seorang lagi dari golongan usia dewasa. Kasus kematian akibat DBD ini terjadi pada Maret, April, dan Juni 2023 lalu.

    Kondisi tersebut berdasarkan data Dinas Kesehatan (Diskes) Tabanan hingga 28 Oktober 2023. Dari data tersebut juga terungkap bahwa kasus DBD mengalami peningkatan dari segi jumlah.

    Pada 2022 lalu, jumlah kasus DBD sebanyak 366 kejadian. Sedangkan sampai dengan Oktober 2023 tercatat sudah 595 kejadian.

    Baca Juga:  Anggota DPRD Tabanan yang Tak Lolos Dapat Dana Purna Tugas, Segini Besarnya!

    Sesuai data yang sama, kasus DBD pada Januari 2023 tercatat sebanyak 79 kejadian, Februari sebanyak 46 kejadian, Maret 2023 sebanyak 56 kejadian, April 2023 sebanyak 80 kejadian.

    Kemudian Mei 2023 sebanyak 97 kejadian, Juni 2023 sebanyak 75 kejadian, Juli 2023 sebanyak 56 kejadian, Agustus 2023 sebanyak 50 kejadian, September 2023 sebanyak 26 kejadian, dan Oktober 2023 sebanyak 30 kasus.

    Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Tabanan, Anak Agung Ngurah Putra Wiradana, tidak memungkiri peningkatan tersebut.

    Baca Juga:  Jalani Perawatan Sejak Februari 2024, Kabag Tapem Tabanan Berpulang

    Namun, ia memastikan peningkatan tersebut sudah mulai mengalami penurunan sejak beberapa bulan terakhir ini. “Ada penurunan mulai bulan Juli sampai Oktober,” katanya, Kamis (16/11).

    Menurut perkiraannya, menurunnya kasus DBD sepanjang Juli hingga Oktober 2023 dimungkinkan akibat masyarakat yang mulai menerapkan PSN atau pemberantasan sarang nyamuk.

    Selain itu, faktor musim turut mempengaruhi pola perkembangbiakan nyamuk. Karena, selama musim kemarau, tempat nyamuk berkembang biak berkurang.

    Baca Juga:  Buka Suara Festival, Sekda Tabanan Sebut Nuanu Jadi Daya Tarik Wisata Baru

    “Ini baru dugaan saja. Kami berharap, turunnya kasus ini justru karena masyarakat melaksanakan PSN,” ujarnya.

    Ia juga berharap, penerapan PSN ini gencar dilakukan menjelang musim hujan saat ini selain tetap meningkatkan kewaspadaan dan kondisi kesehatan tubuh. (c/kb)

    Back to top button