Tabanan

Tabanan Ditargetkan Tanam Pajale Seluas 5.808 Hektare

    TABANAN, Kilasbali.com – Pemerintah Pusat memberikan target kepada Kabupaten Tabanan untuk ikut mencukupi kebutuhan pangan Bali selama periode El Nino terjadi. Khususnya padi, jagung, dan kedelai atau pajale.

    Untuk kepentingan itu, Kabupaten Tabanan ditargetkan menanam pajale seluas 5.808 hektare. Bahkan, target itu telah terlampaui dan kini menuju sekitar delapan ribu hektare.

    Baca Juga:  Ada Pemilih Jauh dari TPS, Bawaslu Tabanan Khawatir Golput Karena Jarak

    “Tabanan dapat target 5.808 hektare. Tapi itu sudah terlampaui. Sekarang sekitar delapan ribuan hektare,” jelas Kepala Dinas Pertanian Tabanan, I Made Subagia, Senin (21/11).

    Capaian hingga delapan ribuan hektare itu, sambungnya, dikarenakan ada beberapa wilayah di Bali yang kesulitan karena sedang kosong akibat sedang tidak masa tanam.

    Target keseluruhan yang dibebankan Pemerintah Pusat kepada Provinsi Bali yakni mencapai 22 hektare.

    Baca Juga:  Pemkab Tabanan Usulkan Revitalisasi Pasar Taman Sari ke Pemprov Bali

    “Di Tabanan kebetulan bisa (lebih). Istilahnya Okmar atau Oktober sampai Maret. Jadi periode tanamnya dari Oktober 2023 sampai nanti Maret 2024,” imbuhnya.

    Ia menjelaskan, sesuai data usulan calon petani dan calon lokasi, untuk memenuhi target tersebut ada 296 subak, tempek, atau kelompok tani yang dilibatkan.

    Keseluruhan subak, tempek, atau kelompok tani tersebut tersebar merata pada masing-masing kecamatan di Tabanan. Paling dominan terdapat di Selemadeg Timur, Baturiti, dan Kediri.

    Baca Juga:  Hingga Menjelang Akhir Juli 2024, Kasus Positif Rabies pada Hewan Sudah 14 Kali

    “Pada prinsipnya program ini untuk mempertahankan produksi beras dan jagung pasca El Nino atau menjelang La Nina. Menjamin kecukupan pangan secara nasional,” tegasnya. (c/kb)

    Back to top button