CeremonialDenpasarSeni Budaya

Tak Hanya Seni Budaya, Festival Serangan 2023 Sajikan Bulung Gratis

    DENPASAR, Kilasbali.com – Tak hanya pentgas seni, budaya, dan juga musik, Festival Serangan tahun 2023 juga disajikan bulung gratis.

    Festival Serangan ini dibuka Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dengan pemukulan gong di Lapangan I Wayan Bulit, Kelurahan Serangan, Jumat (1/12) petang.

    Selain itu, juga terdapat perlombaan baleganjur juga memeriahkan event Serangan Festival tahun ini yang diikuti  6 peserta dari masing-masing banjar di Kelurahan Serangan. Serta sajian kuliner dan UMKM juga turut meramaikan kegiatan di Pulau Serangan ini.

    Lurah Serangan, Wayan Sukanami bersama Ketua Panitia Serangan Festival sekaligus Ketua Karang Taruna Baruna Jaya, Kelurahan Serangan, I Wayan Wialya mengatakan, pelaksanaan Serangan Festival merupakan sebuah ajang untuk mendukung pelestarian adat dan budaya.

    Baca Juga:  Buka Suara Festival, Sekda Tabanan Sebut Nuanu Jadi Daya Tarik Wisata Baru

    Ajang ini juga untuk memperkenalkan pelaku UMKM  serta memberikan ruang berekspresi bagi masyarakat Kelurahan Serangan.

    “Sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh elemen masyarakat di Kelurahan Serangan yang berpotensi dalam peningkatan pembangunan baik fisik maupun peningkatan sumber daya manusia agar dapat bersaing di era globalisasi dan digitalisasi,” jelasnya.

    Lebih lanjut dijelaskan kuliner khas Serangan juga diperkenalkan dalam festival tahun ini. Festival Bulung atau rumput laut diadakan karena makanan ini telah menjadi kuliner khas bagi warga di Pulau Serangan. Terlebih selama ini belum ada masyarakat lain yang mengadakan festival untuk makanan serupa.

    “Festival bulung ini kami rencanakan ada 50 kg bulung, kami ambil dari nelayan-nelayan yang ada di Serangan. Kenapa (digelar festival) bulung, karena bulung sudah sangat terkenal sekali yaitu di Serangan, karena kalau masalah bulung di Kota Denpasar ya (masyarakat) tahunya di Serangan,” ungkap Wialya.

    Baca Juga:  Terobosan Sistem Tol Non Tunai Nirsentuh Pertama di Indonesia

    Sementara itu, Arya Wibawa mengatakan, melalui festival ini untuk mengangkat potensi lokal yang ada di masing-masing desa/kelurahan, baik dalam bentuk seni pertunjukan, kerajinan tangan, kuliner khas, maupun produk-produk unggulan UMKM lokal.

    Menurutnya, partisipasi aktif dari masyarakat, UMKM, komunitas seni dan budaya, serta pemerintah desa sangatlah penting dalam menjadikan festival ini sukses, sehingga secara berkelanjutan dapat mempromosikan potensi ekonomi desa kita kepada masyarakat luas.

    Selain menjadi ajang pameran dan pertunjukan seni, Arya Wibawa mengatakan, Festival Desa ini juga bertujuan untuk mendorong pengembangan ekonomi kreatif di Desa. Sehingga kedepan baik pelaku seni, ekonomi kreatif dan pelaku UMKM lokal dapat meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka, sehingga dapat memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan.

    “Saya mengucapkan selamat atas terselenggaranya Serangan Festival, saya juga mengajak seluruh warga untuk turut berpartisipasi aktif dalam Festival ini, baik sebagai peserta, penonton, atau pun pendukung. Mari kita bersama-sama membangun semangat gotong royong, menjaga kekayaan budaya kita, dan memperkuat ekonomi desa. Dengan sinergi dan kerja sama kita, Festival ini akan menjadi perhelatan yang berkesan dan berdampak positif bagi masyarakat,” ajaknya. (m/kb)

    Baca Juga:  Chili dan Bali Jajaki Kerjasama Pertanian, Mahendra Jaya Ungkap Ini

     

    Back to top button