Tabanan

Perumda TAB Antisipasi Gangguan Layanan Akibat Hujan

    TABANAN, Kilasbali.com – Perusahaan Umum Daerah Tirta Amerta Buana (Perumda TAB) mulai bersiap mengantisipasi gangguan layanan yang diakibatkan hujan deras.

    Seperti diketahui, beberapa waktu terakhir, Kabupatan Tabanan sudah mulai memasuki musim hujan.

    Pengaruh musim hujan terhadap layanan Perumda TAB bahkan sudah sempat terjadi di mata air Kelepud yang didistribusikan menuju Desa Dalang dan Gadungan di Kecamatan Selemadeg Timur.

    “Gangguan sudah terjadi di Desa Dalang dan Gadungan. Di sana pipa kami di mata air Kelepud mengalami longsor,” ungkap Kasubag Humas Perumda TAB, I Wayan Agus Suanjaya, Rabu (6/12).

    Baca Juga:  Jalani Perawatan Sejak Februari 2024, Kabag Tapem Tabanan Berpulang

    Ia menjelaskan, akibat longsor tersebut, layanan terhadap 458 SR atau sambungan rumah tangga sempat mengalami gangguan.

    “Di sana jalurnya terjal dan panjang. Kalau yang lainnya masih berjalan baik dan lancar,” sebutnya.

    Menurutnya, dengan adanya musim hujan, debit air pada beberapa sumber pemasok utama bahan baku kembali normal.

    Meski demikian, pihaknya tetap melakukan antisipasi gangguan. Umumnya, gangguan yang terjadi saat hujan lebat adalah kekeruhan.

    Baca Juga:  Polres Tabanan Gelar Operasi Cipkon Untuk Amankan Jalannya Pilkada 2024

    “Memang ada kekeruhan pada pengolahan seperti di IPA (Instalasi Pengolah Air) Nyanyi,” ujarnya.

    Ia menyebutkan, Senin (4/12) lalu IPA Nyanyi sempat di Kecamatan Kediri sempat tidak beroperasi sampai dua jam pada dini hari.

    “Karena tingkat kekeruhan tinggi, tetapi pada pukul 06.00 Wita sudah bisa dilakukan pengolahan lagi,” kata Agus Suanjaya.

    Berkaca dari beberapa kejadian tersebut, pihaknya kini sedang mewaspadai potensi-potensi gangguan pelayanan yang mungkin bisa saja ditimbulkan akibat hujan deras.

    Baca Juga:  Pemkab Tabanan Laksanakan Bhakti Penganyar di Pura Luhur Giri Salaka Alas Purwo dan Pura Mandhara Giri Semeru Agung

    “Tim teknis kami saat ini sedang kerja ekstra menelusuri sumber-sumber, pompa-pompa, pipa-pipa transmisi maupun distribusi untuk mengantisipasi gangguan. Selain itu melakukan pengurasan untuk mengantisipasi atau meminimalkan tingkat kekeruhan air,” tukasnya. (c/kb)

    Back to top button