News UpdatePariwisataTabanan

Paling Lambat 2025, Konsep Penataan Objek Wisata Bedugul Diluncurkan

    TABANAN, Kilasbali.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan hingga kini masih merancang konsep penataan objek wisata Bedugul yang ada di Kecamatan Baturiti.

    Sampai sejauh ini, konsep penataan tersebut baru tuntas pada gambar desain atau rancangannya saja.

    Terkait itu, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menyebutkan paling lambat 2025, konsep penataan objek wisata tersebut sudah bisa diluncurkan.

    “Mudah-mudahan tahun depan. Paling jelek (lambat) 2025 sudah kami pastikan. Karena lumayan ini anggarannya,” kata Sanjaya usai membuka Culture of Ulun Danu Beratan VI 2023, Minggu (17/12).

    Baca Juga:  Pertama di Bali! Nuanu Hadirkan Taman Multimedia Alam Aurora Park

    Ia menyebutkan, sejak enam bulan lalu rancangan penataan objek wisata yang asetnya milik Pemkab Tabanan itu sudah dilakukan. Saat ini baru selesai pada gambar rancangan atau desain.

    “Saya sudah rancang enam bulan lalu. Gambar (desain) sudah ada tapi belum di-publish. Termasuk parkirnya,” ungkapnya.

    Menurutnya, tempat parkir menjadi salah satu perhatian khusus dalam penataan objek wisata ini. Termasuk objek-objek wisata lainnya.

    “Karena perlu diketahui bahwa objek-objek wisata di Tabanan ini, jujur saya sampaikan, kelemahannya adalah tempat parkir,” sebutnya.

    Baca Juga:  YPSS Sinergi Bersama Polri Amankan Pemilukada

    Ia menyebutkan, kondisi ini juga dialami objek wisata Jatiluwih sehingga tingkat kunjungannya belum optimal.

    “Objek wisata, yang perlu ditata terlebih dulu adalah tempat parkirnya. Jangan mengundang orang, jangan sampai krodit,” tegasnya.

    Balik lagi ke penataan objek wisata Bedugul, sesuai gambar rancangan, tempat parkirnya akan terdiri dari empat lantai yang mampu menampung ribuan kendaraan roda empat dan dua.

    “Kalau parkir sudah bagus, antara Ulun Danu dan (yang) milik pemda menjadi satu kesatuan. Sabar lagi sedikit. Perencanaan ini kan perlu konsep matang. Kalau desain gambar sudah 90 persen. Saya sendiri sudah lihat,” ujarnya.

    Baca Juga:  RPJPD Jadi Rujukan Visi Misi Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

    Hanya saja, sambung Sanjaya, yang perlu dipertimbangkan pula dalam penataan ini menyangkut anggaran. Rencananya anggaran penataan ini akan dikolaborasikan antara APBD dan dunia usaha yang akan diajak mengelola objek wisata tersebut nantinya.

    “Perlu juga mengajak keterlibatan desa adat dan dinas di sekitar objek wisata,” tukasnya. (c/kb)

    Back to top button