Ekonomi BisnisTabanan

Alam Ganjar Sebut Cokelat Indonesia Oke Tapi Pasarnya Belum Optimal

    TABANAN, Kilasbali.com – Putra calon presiden Ganjar Pranowo, Muhammad Zinadine Alam Ganjar atau Alam Ganjar, menyebut cokelat Indonesia oke dan tidak kalah saing dengan produksi luar negeri.

    Ia juga menilai, dari sisi pemasaran, cokelat Indonesia juga cukup menjanjikan hanya saja sejauh ini masih kurang optimal.

    “Cokelat Indonesia itu oke, pasaranya besar tapi belum terlihat optimal,” ujar Alam Ganjar saat berkunjung ke Cau Chocolates, Marga, pada Senin (18/12).

    Menurutnya, sejauh ini level komoditas cokelat belum sama seperti kopi. Padahal, dari sisi pengolahan, cokelat juga banyak memiliki produk turunan

    Baca Juga:  Purnawan Resmi Daftar Cawabup PDIP Tabanan, Siap Mundur Bila Direkomendasikan DPP

    “Tidak kayak kopi levelnya. Padahal bisa lebih dari kopi. Karena olahannya banyak sekali,” imbuhnya.

    Karena itu, ia melihat bisnis cokelat memiliki daya tarik tersendiri di kalangan generasi milenial. Selain itu, cokelat juga bisa menjadi salah satu pilihan komoditas yang bisa dikembangkan untuk menggarap lahan-lahan produktif di pedesaan.

    “Tertarik banget ya. Karena bisa dibayangkan kita nyaman di kota berkarya di desa. Jadi lahan lahan di desa yang masih produktif itu bisa menjadi objek produktivitasnya adalah cokelat,” sebutnya.

    Baca Juga:  Mulyadi dan Purnawan Ambil Formulir Cabup-Cawabup di DPC PDIP Tabanan

    Alam Ganjar memang sengaja datang ke Cau Chocolates untuk mengisi kunjungannya ke Bali dalam beberapa hari terakhir ini.

    Di Cau Chocolates, Alam Ganjar sempat terlibat diskusi dengan para pengusaha muda yang tergabung dalam HIPMI Tabanan.

    Ia juga sempat menyaksikan secara langsung pengolahan cokelat dari proses pengolahan kakao sampai menjadi produk cokelat yang dikonsumsi.

    Baca Juga:  Edi Wirawan Setor Formulir Bacawabup ke DPC PDIP Tabanan

    “Banyak. Macam-macam juga jenisnya. Melihat itu menjadi optimisme baru terkait bagaimana perkembangan pertanian khususnya cokelat. Karena ini banyak sekali memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya petani untuk mengadopsi ilmu-ilmunya dari sini,” tukasnya. (c/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi