PemerintahanSosialTabanan

Peran Penting Kelompok Bina Keluarga Balita Cegah Stunting

Orang Tua Hebat Didik Anak Jadi Sehat, Berkualitas, Baik Secara Fisik Maupun Etika dan Moral

    TABANAN, Kilasbali.com – Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) mempunyai peranan penting dalam upaya pencegahan stunting yang saat ini menjadi Program Prioritas Nasional (ProPN). Melalui BKB, orang tua diberikan edukasi dalam hal perbaikan pola asuh, pola makan dan juga sanitasi.

    Hal itu dikatakan Ketut Aryana Gupta selaku Tim Kerja Keluarga Sejahtera dan Pencegahan Stunting, Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, dalam acara Pembinaan Kegiatan Kelompok Bina Keluarga Balita Holistik Integrated (BKB HI) dan Pemetaan kelompok kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA), di Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Selasa (30/1).

    Gupta berharap kelompok kegiatan BKB dapat terus tumbuh di setiap dusun/banjar, sehingga semakin banyak orang tua yang mengetahui bagaimana menjadi orang tua hebat yang mampu mendidik anak-anaknya menjadi sehat dan berkualitas, baik secara fisik maupun etika dan moral.

    Sementara itu, Kepala Dusun Puseh, I Ketut Edi Suastawan menyampaikan, poktan BKB Sri Rejeki yang berada di wilayahnya  secara rutin telah melakukan kegiatan dan pelaporan tiap bulan, namun masih memakai  formulir kertas.

    Baca Juga:  Tabanan Jadi Tuan Rumah KTNA Nasional 2024, 3.000 Peserta Diperkirakan Hadir

    “Kami akan melakukan koordinasi dan belajar dengan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) untuk bisa langsung melakukan pelaporan secara online,” tegasnya.

    Pada kesempatan itu pula Edi Suastawan menyampaikan usulan untuk meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana dalam pengelolaan BKB, seperti formulir untuk melakukan pelaporan, Kartu Kembang Anak (KKA) yang digunakan untuk memantau perkembangan anak balita serta sarana permainan outdoor (luar ruang).

    Pembinaan Kegiatan Kelompok Bina Keluarga Balita Holistik Integrated (BKB HI) dan Pemetaan kelompok kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) di Kediri, Tabanan, Selasa (30/1). foto/bkkbn

    Kabid Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kabupaten Tabanan, AA Mirah Ariani menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan upaya dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan poktan BKB di Tabanan.

    Baca Juga:  Jalani Perawatan Sejak Februari 2024, Kabag Tapem Tabanan Berpulang

    Salah satunya akan dibuat inovasi “Kerabat” (Kelas Orang Tua Hebat) yang bertujuan meningkatkan pengetahuan orang tua dalam pengasuhan balita.

    “Melihat keaktifan BKB dan semangat para kadernya, semoga kami diperkenankan untuk menjadikan Desa Kediri sebagai pilot project dalam penerapan Kerabat,” ujarnya.

    Kabupaten Tabanan dengan jumlah desa sebanyak 133, sampai dengan Desember 2023 telah memiliki 407 poktan BKB. Namun dilihat dari distribusi per desa, belum seluruh desa mempunyai kelompok kegiatan BKB.

    Baca Juga:  Ada Pemilih Jauh dari TPS, Bawaslu Tabanan Khawatir Golput Karena Jarak

    “Kami harapkan di tahun 2024 seluruh desa bisa membentuk poktan BKB. Karena setiap desa pasti mempunyai sasaran keluarga punya balita, sehingga perlu pendampingan dalam rangka mewujudkan keluarga berkualitas,”  tutupnya.

    Bina Keluarga Balita merupakan upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran ibu serta anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang balita melalui rangsangan fisik, motorik, kecerdasan, sosial, emosional serta moral.

    Rangsangan dilakukan melalui proses interaksi antara ibu/anggota keluarga dengan balita. Kegiatan ini dihadiri PKB Desa Kediri, Putu Eka Wiana Putra; serta para kader Poktan BKB ‘Sri Rejeki’. (eka/bkkbn)

    Back to top button