Tabanan

Tim Pokja Rehab Gelar Tes Urine dan Asesmen Awal Bagi 30 Orang WBP Peserta Rehab

    TABANAN, Kilasbali.com – Bertempat di Aula Candra Prabhawa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tabanan telah dilaksanakan kegiatan Tes Urine dan Asesmen Awal bagi Peserta Kegiatan Program Rehabilitasi Sosial Narkotika Tahun 2024 oleh Tim Kelompok Kerja (Pokja) Rehabilitasi Sosial Narkotika Lapas Tabanan bekerjasama dengan Asesor Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Badung, Senin (19/02).

    Kegiatan diawali dengan pelaksanaan tes urine bagi 30 orang Warga Binan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Tabanan peserta Rehabilitasi Sosial yang dilaksanakan oleh Tim Pokja Rehab serta dibantu oleh anggota regu jaga dalam pengamanan pelaksanaan kegiatan tes urine tersebut. Dari 30 orang WBP yang dites urine hasilnya semua negatif.

    Baca Juga:  Tabanan Jadi Tuan Rumah KTNA Nasional 2024, 3.000 Peserta Diperkirakan Hadir

    Setelah selesai dites urine, para peserta rehab kemudian mengikuti kegiatan asesmen awal yang pada pelaksanaannya dilakukan oleh 3 orang Asesor. 2 (dua) orang Asesor dari BNNK Badung yaitu Gede Denny Kartika dan Putu Nata Permata Sari serta 1 (satu) orang Asesor internal, Luh Putu Tresnadewi yang juga merupakan dokter Lapas.

    Asesmen awal ini sendiri mempunyai tujuan untuk mengembangkan rencana terapi dan menentukan program atau layanan spesifik yang akan dilakukan terhadap para penyalahguna atau pecandu narkoba.

    Baca Juga:  Pemkab Tabanan Usulkan Revitalisasi Pasar Taman Sari ke Pemprov Bali

    “Asesmen ini dikerjakan untuk mengetahui 7 Domain peserta rehabilitasi yang meliputi status medik, status pekerjaan, status sosial, status ekonomi, riwayat ketergantungan obat, status psikologi dan kasus hukum yang dihadapi,” terang dr. Tresna

    Kepala Lapas Tabanan, Muhamad Kameily meminta Warga Binaan peserta rehabilitasi dapat mengikuti kegiatan tes urine maupan asesemen dengan sungguh-sungguh dan berharap mereka dapat terbebas dari ketergantungan obat-obatan terlarang.

    “Saya berharap teman-teman Warga Binaan peserta Rehabilitasi dapat mengikuti asesmen dengan baik dan tertib serta aktif dengan memberikan jawaban yang benar atas pertanyaan yang disampaikan oleh Asesor,” ucapnya.

    Baca Juga:  Australia Dukung Bali Kendalikan Rabies

    Pada akhir kegiatan dilaksanakan pengisian World Health Organization Quality of Life (WHOQOL) tahap awal. Aspek yang dinilai dalam pengisian WHOQOL antara lain aspek kesehatan, aspek psikologis, aspek hubungan sosial dan aspek hubungan dengan lingkungan.

    Hasil WHOQOL tersebut merupakan salah satu acuan dalam pemberian terapi bagi peserta rehabilitasi yang akan mengikuti program Rehabilitasi Sosial Lapas Tabanan Tahun 2024. (m/kb)

    Back to top button