DENPASAR, Kilasbali.com — Pada pekan lalu, Paramatex bersama Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop), TBF Consultant, konsumen Paramatex, dan lebih dari 100 pemilik bisnis di industri fashion, menggelar “Entrepreneur Hub” di Bali.
Program ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar produk fashion Indonesia serta memajukan industri fashion lokal secara berkelanjutan.
Kick off “Entrepreneur Hub: Fashionpreneur Bali 2024” bertemakan “Bring Indonesia Fashion to the World”, menjadi acara pembuka yang menandai rangkaian kegiatan tersebut.
Dihadiri oleh para pemangku kepentingan industri fashion dan diikuti oleh serangkaian kegiatan, termasuk pendampingan oleh para ahli pada bidangnya dan business matching serta networking kepada para pembeli dan investor, sebagai rangkaian agenda puncak yang diselenggarakan oleh Dekranas.
Menghadirkan Deputi Bidang Kewirausahaan Kementrian Koperasi dan UKM Siti Azizah, mewakili Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, menggandeng Wisnu Sakti dari Podomoro University, Founder Purana & Fuguku Noninta Respati, Owner The Keranjang Sally Giovanny, CEO & Founder Paramatex Chris Rianto, Trias Puspita Sirclo, dan M Iskandar Preskom Vauza Tamma Group.
Masing-masing pihak memberikan insight yang dapat bermanfaat bagi para pemilik bisnis yang hadir.
Sebagai supplier kain terbaik di Bali Paramatex memegang peran penting dalam mendukung para pelaku fashion, terutama UMKM untuk memperoleh akses mudah terhadap bahan baku material (kain) berkualitas dan berkelanjutan.
Didirikan atas keresahan Chris Rianto, selaku owner dan founder Paramatex, terhadap sulitnya akses para pelaku bisnis fashion terhadap kain berkualitas, sehingga Paramatex bertujuan untuk menjadi mitra bagi para fashionpreneur dalam membangun merek fashion global. Dengan slogan “Your fabrics partner,” mencerminkan komitmennya untuk membantu dalam pemilihan kain yang tepat.
“Saya, dan team Paramatex percaya bahwa dengan kolaborasi dan dukungan yang kuat, industri fashion Indonesia dapat terus berkembang dan bersaing di pasar global,” ujar Chris Rianto, seraya menyampaikan, setidaknya ada 3 pilar sustailability yang harus diperhatikan yaitu, environtment, social, dan economics, ketiganya harus berjalan beriringan.
Menurutnya, berjalannya suatu bisnis tidak melulu tentang profit, tapi juga benefit dan harus memberi manfaat untuk lingkungan dan masyarakat sekitar. Para pelaku usaha dibidang fashion diharapkan dapat memperoleh manfaat besar dari program “Entrepreneur Hub” ini, baik dari segi kualitas produk maupun akses pasar yang lebih luas.
Manager Marketing Paramatex Tami menambahkan, dengan adanya inisiatif ini, diharapkan industri fashion Indonesia dapat terus melangkah maju dan menjadi pemain utama di pasar global.
Paramatex adalah supplier kain yang berlokasi di Denpasar, menawarkan berbagai koleksi kain untuk casual wear, sportswear, dan juga kain ramah lingkungan untuk kedua jenis pakaian tersebut.
“Paramatex menawarkan kemudahan bagi pelanggan dengan pembelian tanpa minimum order dan melayani konsultasi secara gratis. Dengan pengalaman lebih dari 17 tahun dalam industri ini, Paramatex telah memperoleh kepercayaan dari banyak konsumen yang mengakui kualitas kainnya,” tutur Tami. (Kb/djo)