Ekonomi BisnisPemerintahanTabanan

Inflasi Tabanan Naik Jadi 3,78 Persen, Bupati Sanjaya Instruksikan Operasi Pasar Reguler

    TABANAN, Kilasbali.com – Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menginstruksikan jajarannya yang membidangi urusan perekonomian untuk melakukan operasi pasar secara reguler.

    Instruksi yang telah disampaikan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi di Kabupaten Tabanan yang mengalami kenaikan menjadi 3,78 persen pada Februari 2024 lalu.

    “Kalau tahun lalu (inflasi) hanya Denpasar, Badung, dan Buleleng. Sekarang tambah lagi satu, Kabupaten Tabanan,” kata Sanjaya usai menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban APBD 2023 di DPRD Tabanan, Kamis (21/3).

    Masuknya Tabanan menjadi salah satu daerah dengan inflasi yang tinggi ini membuat pemerintah daerah setempat merancang upaya melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

    Baca Juga:  Pembangunan LRT di Bali Masuk Tahap penunjukan Mitra Strategis dan Pemimpin Konsorsium Investor

    “Salah satu upaya kami untuk mengendalikan inflasi, seperti arahan pusat dan provinsi, secara reguler melakukan operasi pasar,” sebutnya.

    Menurutnya, operasi pasar juga disisipkan dalam beberapa agenda kegiatan seperti di saat Bupati Ngantor di Desa atau Bungan Desa.

    “Kalau di Tabanan, wilayah Tabanan ini daerah pertanian, urusan beras, ketahanan pangan,
    Tabanan sudah teratasi. Bahkan Astungkara Tabanan menjadi pemasok kebutuhan bahan pokok ke daerah lainnya seperti beras, telur, cabai,” sebutnya.

    Ia tidak memungkiri salah satu komoditas yang menyebabkan peningkatan inflasi pada Februari 2024 lalu adalah naiknya harga beras ditambah dengan rentetan hari raya di Bali.

    Baca Juga:  DPC PDIP Tabanan Usulkan Pemecatan Mulyadi

    Namun, menurutnya kenaikan harga beras ini tidak hanya terjadi di Tabanan saja, melainkan pada seluruh wilayah Indonesia.

    “Kadang-kadang petani di kala naik senang juga karena menikmati hasil harga mahal (kenaikan harga) gabah,” ungkapnya.

    Sehingga di situ peran pemerintah untuk menyeimbangkan antara stabilitas harga dengan kepentingan petani.

    “Tugas pemerintah tetap merujuk mengendalikan harga sesuai pusat agar tidak jadi permainan tengkulak. Kami tidak mau ada yang memanfaatkan situasi,” tukasnya.

    Beberapa waktu lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) Tabanan melaporkan Kabupaten Tabanan mengalami inflasi yang cukup tinggi pada Februari 2024 yakni sebesar 0,68 persen dan sebesar 3,78 persen secara year to year.

    Baca Juga:  Inspektorat Bali Ingatkan Kepala SMAN/SMKN Budaya Anti Korupsi

    Komoditas dominan yang memberikan andil terhadap kenaikan inflasi tersebut adalah beras. Komoditas ini mengalami kenaikan harga sejak awal tahun. Ditambah lagi dengan kondisi cuara extrem yang dipicu dampak El Nino

    Dampak El Nino tersebut membuat pasokan beras pada awal 2024 terbatas. Apalagi El Nino juga membuat waktu panen menjadi tertunda. Sementara, permintaan terhadap beras cenderung mengalami peningkatan. (c/kb)
    Keterangan Foto :
    Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya

    Back to top button