Ekonomi BisnisTabanan

Produksi Manggis Tabanan Berupaya Tembus Pasar Australia

    TABANAN, Kilasbali.com – Produksi manggis di Kabupaten Tabanan sedang berupaya menembus pasar ekspor ke Negara Australia setelah selama ini lebih banyak tertuju ke Republik Rakyat Tiongkok.

    Kementerian Pertanian RI sedang membuka peluang pemasaran manggis dari Indonesia ke Negeri Kangguru itu. Kabupaten Tabanan dipilih menjadi salah satu daerah di Bali yang hendak diandalkan untuk perluasan pasar tersebut.

    Upaya tersebut bahkan telah dimulai sejak beberapa waktu terakhir. Bahkan, belum lama ini, tim assessor dari Australia datang ke Kabupaten Tabanan untuk melakukan penilaian lahan dan collecting house.

    Proses assessment atau penilaian tersebut berlangsung pada 21 Maret 2024 lalu di lahan Perkebunan yang dikelola kelompok tani Langgeng Adi Guna, Desa Mundegh Kangin, Kecamatan Selemadeg Barat.

    Baca Juga:  Edi Wirawan Setor Formulir Bacawabup ke DPC PDIP Tabanan

    Kepala Dinas Pertanian Tabanan I Made Subagia menjelaskan, kegiatan penilaian itu bagian dari upaya awal untuk bisa memasarkan manggis Tabanan ke Australia selain Tiongkok.

    “Sekarang ini dari Kementerian Pertanian lagi membuka ruang untuk bisa ekspor manggis ke Australia,” ungkap Subagia, Senin (1/4).

    Dikatakan, untuk bisa masuk ke pasar Australia, produksi manggis Tabanan maupun pulau-pulau lainnya di Indonesia mesti melalui assessment atau penilaian.

    Proses ini berlaku dari tahap penanaman di kebun sampai dengan panen, pengumpulan hasil panen di collecting house, sampai dengan proses pengemasan di packaging house.

    Baca Juga:  Kunjungan Wisata ke Tanah Lot Kembali Normal Usai Momen Ramadan 2024

    “Itu SOP (Standard Operating Procedure) yang dinilai telebih dulu. Apakah memenuhi standar,” ungkapnya.

    Demikian halnya dengan proses pengumpulan hasil kebun saat panen nanti di collecting house. Di tahapan ini, produk perkebunan yang hendak diekspor harus sudah teregistrasi.

    “Ini sudah kami lakukan. Lahan kebun sudah diregistrasi. Kemudian yang dinilai pembersihan hasil panen dan banyak lagi. Macam-macam,” jelasnya.

    Baru setelah itu, sambungnya, penilaian pada pengemasan atau packaging yang tentunya hanya bisa dilakukan oleh perusahaan yang berada di bawah binaan Badan Karantina.

    Baca Juga:  Didaftarkan Sebagai Cawabup, Dirga Ngaku Belum Pikirkan Kesiapan

    Subagia menjelaskan, penilaian yang dilakukan oleh tim assessor tersebut merupakan tahap awal untuk bisa menembus pasar Australia.

    “Belum sampai volume ekspor. Karena nanti akan diputuskan setelah ada sertifikasi,” tegasnya.

    Menurutnya, proses untuk bisa menembus pasar Australia masih cukup panjang. Meskipun dari hasil penilaian beberapa waktu lalu tidak banyak catatan yang disampaikan tim penilai.

    Karena itu, ia berharap pemasaran manggis Tabanan ke Australia bisa terealisasi. “Jalannya masih panjang. Paling tidak lagi setahun atau satu kali panen raya,” tukasnya. (c/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi