GianyarPolitik

Pilkada Gianyar Nihil Calon Perseorangan

    GIANYAR, Kilasbali.com – Untuk calon perseorangan (independent) dipastikan nihil di Pilkada Gianyar.

    Karena hingga penutupan pendaftaran calon perseorangan, Minggu (12/5), tidak ada pendaftar.

    Sementara itu paslon dari partai koalisi belum ada gambaran yang akan berhadapan dengan petahana.

    Ketua KPU Gianyar, I Wayan Mura, Senin (13/5) menjelaskann untuk pendaftaran calon personal telah ditutup pada Minggu (12/5) pukul 24.00 Wita.

    “Peluang calon perseorangan yang maju di Pilkada sudah tidak ada kinjli tingga paslon dari Parpol yang ada di Gianyar,” jelasnya.

    Baca Juga:  RPJPD Jadi Rujukan Visi Misi Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

    Sedangkan dukungan untuk maju dari Parpol adalah 20% dari 45 kursi DPRD yang terpilih pada Pileg Februari lalu.

    “Dukungan 20% ini yang dipakai adalah hasil Pileg 2024, sehingga jumlah dukungan minimal adalah 9 kursi DPRD Gianyar,” jelas Wayan Mura.

    Untuk pendaftaran dari Parpol akan dibuka nanti pada Agustus mendatang.

    Melihat perolehan kursi pada Pileg lalu, PDIP sudah mengamankan tiket untuk mendafta calonnya ke KPU Gianyar.

    Perolehan kursi PDIP di Gianyar sebanyak 31 kursi dan sangat aman untuk mendaftar.

    Baca Juga:  Sikapi Pemecatannya dari PDIP, Mulyadi Serahkan ke Megawati

    Disisi lain, partai lain mesti harus melakukan lobi-lobi yang kuat sehingga bisa mendapatkan 9 kursi.

    Hasil Pileg, kursi Gerindra sebanyak 5 kursi, Gerindra 4 kursi, Demokrat 3 kursi dan Nasdes bersama Perindo masing-masing mendapat 1 kursi.

    Ketua Perindo Gianyar, Ngakan Ketut Putra memastikan partainya mendukung PDIP.

    Bahkan Ngakan Putra juga memastikan Nasdem juga gabung dengan PDIP.

    Sehingga sisa kursi yang ada adalah 12 kursi. Dari 12 kursi ini (Gerindra, Golkar dan Demokrat) berkoalisi maka untuk maju sangat aman.

    Baca Juga:  Ratusan Musisi Lokal – Internasional Bakal Meriahkan Ubud Village Jazz Festival 2024

    Hanya saja bila Gerindra memutuskan bergabung ke PDIP maka, tidak akan terbentuk koalisi, di mana Golkar dan Demokrat hanya ada 7 kursi.

    “Masih banyak kemungkinan dan penjajagan koalisi, selain masih ada waktu, semua hal bisa saja terjadi,” jelas Ngakan Putra.

    Sedangkan salah satu peluang adalah PDIP yang disokong Perindo dan Nasdem akan melawan kotak kosong. (ina/kb)

    Back to top button