GIANYAR, Kilasbali.com – Ratusan pelari profesional dan amatir dari berbaga daerah dan penjuru, baik dari dalam maupun luar negeri, secara perorangan ataupun kelompok tampak antusias mengikuti fun run sejauh 10 kilometer (10K) yang dikemas dalam event tahunan “Kayon Run 2024”, yang dibuka secara resmi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno di Banjar Bresela, Desa Bresela, Kecamatan Payangan, Gianyar, Minggu (19/5/2024).
Meski sempat diguyur hujan, namun tidak menyurutkan animo dan semangat 600-an pelari yang memadai lokasi start dan finish di depan Banjar Bresela, sejak pukul 05.00 WITA. Para pelari pria dan wanita dari berbagai kalangan usia dan latar belakang, termasuk Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi ajang “Kayon Run 2024”, yang melewati rute di 2 desa (Bresela dan Kelusa) yang cukup seru, menantang, dan mengesankan.
Usai melepas para pelari yang ditandai dengan mengibarkan bendera start, ditemani sejumlah pejabat dan CEO of The Kayon Hotels and Resorts I Wayan Sucitra, Sandiaga Uno langsung menyusul dan ikut berlari hingga masuk ke garis finish. Serta bergegas meninggalkan lokasi acara dan langsung mengarah ke Nusa Dua, Kabupaten Badung, untuk mengikuti rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 Tahun 2024, yang digelar selama sepekan (18-25 Mei 2024).
Wayan Sucitra mengatakan, sambil berlari, pria yang akrab disapa Mas Menteri itu berharap kegiatan “Kayon Run 2024” yang mengusung tema “Run in the Nature” ini bisa dimasukkan dalam kalender event tahunan, karena mendukung promosi daerah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, termasuk kegistan sport tourism yang mulai banyak diminati wisatawan domestik maupun mancanegara.
Event tahunan yang kedua ini menawarkan pengalaman berlari yang tak terlupakan bagi para peserta untuk melalui rute yang menyegarkan dan mendekatkan dengan keindahan alam Ubud yang masih alami, melewati persawahan yang hijau, pedesaan yang asri, serta pemandangan alam yang memukau dan mengesankan.
“Olahraga lari 10 kilometer pada ajang “Kayon Run 2024″ ini bertujuan untuk memperkenalkan Desa Bresela dan sekitarnya, terutama keberadaan The Kayon sebagai lokal brand agar bisa leih dikenal secara nasional hingga internasional,” harap Wayan Sucitra.
Ketua Panitia “Kayon Run 2024” I Komang Arta Wirawan Sarba menjelaskan, pihak panitia menyediakan 2 water station di 5 km pertama dan 1 km jelang garis finish.
Kegiatan tersebut memperkuat konsep “Run with Nature” sebagai lifestyle yang
menginspirasi, menggabungkan kegiatan lari dengan keindahan alam, dan diharapkan dapat memperluas dampak positif, meneguhkan komitmen terhadap kelestarian alam, dan memberikan pengalaman tak terlupakan bagi semua peserta.
Kayon berarti roh dari inti kehidupan yang sebenarnya, dalam seni pertunjukan wayang kulit adalah simbol alam semesta yang memiliki filosofi kesempurnaan, kebaikan, dan keagungan.
Portofolio akomodasi The Kayon Hotel & Resort beroperasi pada area lanskap persawahan dan hutan Ubud, yang indah sebagai The Kayon Resort, The Kayon Jungle Resort, dan The Kayon Valley Resort. (Kb/djo)