GIANYAR, Kilasbali.com – Jelang Idul Adha menjadi berkah tersendiri bagi peternak sapi bali di Gianyar. Namun demikian, penjualan sapi bali ke luar pulau dipastikan diperketat. Bahkan kuotanya dibatasi.
Hal ini dibenarkan Kepala UPT Kesehatan Hewan Gianyar 1, Nyoman Arya Darma, Rabu (12/6).
Dijelaskan ada kebijakan menjaga plasma nutfah sapi bali, mengingat memiliki keunggulan tersendiri.
“Walau demikian, bagi peternak, masih diberikan kesempatan menjual ternak mereka, khususnya sapi berat di atas 400 kg,” jelas Arya Darma.
Sedangkan sapi betina yang unggul, subur, dan sehat penjualan dibatasi karena sebagai bibit. “Kalaupun ada yang membeli, harganya pasti lebih mahal,” jelas Arya Darma.
Disebutkan, populasi sapi yang ada di Gianyar saat ini berjumlah 50.800 ekor. Hampir semua sapi ini sudah mendapat vaksin PMK tahap ketiga. Sedangkan sapi yang siap jual atau pedaging sekitar 16.000 ekor.
“Kalau kebutuhan Gianyar untuk Hari Idul Adha tidak banyak, sebagian besar dijual ke luar Bali, khususnya Jawa,” bebernya.
Sedangkan saat ini, peternak lebih memilih menahan sapinya atau penggemukan. Penjualan sapi baru ramai pada H-7 jelang hari raya.
Disebutkan untuk Sapi yang berat di bawah 350 kg saat ini harganya di kisaran Rp 52.000/kg hidup. Sedangkan harga sapi berat diatas 400 kg harganya di kisaran Rp 43.000/kg hidup.
“Artinya sapi dengan berat 350 kg saat ini harganya sekitar Rp 17 jutaan,” terangnya.
Bila dipakai umur sapi, maka umur sapi di atas 2,5 tahun lalu dengan harga Rp 17 – 20 juta per ekor.
“Harganya berfluktuasi, jelang hari raya akan lebih mahal, peternak juga dengan harga saat ini sudah mendapat keuntungan,” jelasnya lagi.
Arya Darma juga mengimbau, agar peternak menjaga kesehatan ternak dan memberi asupan yang baik. (ina/kb)