TABANAN, Kilasbali.com – Seorang nenek di Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, yang diketahui bernama Ni Nyoman Suwetri (74) ditemukan meninggal pada salah satu kebun di Banjar Abiantuwung Kelod, Senin (9/9), sekitar pukul 10.00 Wita.
Kapolsek Kediri, Kompol I Nyoman Sukadana, mengkonfirmasi penemuan jenazah nenek tersebut. “Ditemukan seorang warga yang kebetulan akan ke kebun sekitar pukul 10.00 Wita,” ujarnya.
Berdasarkan keterangan saksi, jenazah nenek tersebut ditemukan dalam posisi tidur tertelungkup dengan kedua kaki yang tertekuk.
Saksi itu kemudian melaporkannya ke Kepala Wilayan Abiantuwung Kelod karena nenek itu sudah tidak bergerak dan tubuhnya dihinggapi lalat.
“Ketika didekati sudah tidak bergerak dan sudah ada lalat yang hinggap sehingga saksi segera menghubungi Kawil Abiantuwung Kelod dan kemudian meneruskan ke polsek Kediri,” katanya.
Dugaan sementara, nenek itu diduga meninggal karena sakit. Nenek itu diperkirakan sudah meninggal lebih dari 12 jam sesuai pemeriksaan medis.
Dari pemeriksaan medis itu juga diketahui bahwa ada luka lecet pada paha sebelah kanan dan lutut sebelah kiri serta lebam mayat.
Selain itu, ditemukan ada kotoran yang keluar pada anusnya. “Tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan,” imbuh Sukadana.
Keterangan pihak keluarga menyebutkan, dua hari sebelumnya atau Sabtu (7/9), nenek itu sempat mengaku pusing. “Dua hari lalu (nenek itu) mengeluh pusing,” ungkapnya.
Pihak keluarga atau saudara nenek itu menambahkan, meski mengaku pusing, nenek itu ngotot untuk pergi dari rumahnya tanpa diketahui ke mana tujuannya.
Bahkan pada Minggu (8/9), saudaranya tersebut tidak melihat nenek itu pulang ke rumah. Baru pada Senin (9/9) pagi, ia mendapati kabar nenek tersebut sudah meninggal.
Sukadana menambahkan, nenek tersebut dikatakan sering menghilang. Nenek itu sudah bercerai dengan suaminya dan memiliki dua orang anak. “Satu (anaknya) sudah meninggal. Satunya lagi stroke,” ungkapnya.
Meski belum bisa dipastikan riwayat sakitnya, pihak keluarga keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah.
“Saat ini jenazahnya dititip sementara di RS Singasana karena ada upacara (keagamaan) di Pura Desa Abiantuwung,” pungkasnya. (c/kb).