PeristiwaTabanan

Sebuah Toko di Penebel Kebakaran Hingga Rugi Rp 1 Miliar

TABANAN, Kilasbali.com – Kebakaran terjadi pada salah satu toko di Banjar Penebel Kelod, Desa/Kecamatan Penebel, pada Senin (18/11) malam.

Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 22.00 Wita itu mengakibatkan kerugian yang diperkirakan mencapai Rp 1 miliar.

“Nihil korban jiwa. Hanya kerugian materi yang diperkirakan Rp 1 miliar,” jelas Kapolsek Penebel AKP I Gusti Kade Alit Murdiasa pada Selasa (19/11).

Kebakaran itu diketahui sekitar pukul 22.00 Wita. Saksi yang juga pemilik toko, I Wayan Aditya (37) yang juga warga setempat mendapatkan kabar ada cahaya seperti apa dari dalam tokonya.

Baca Juga:  Ketua Komisi I DPRD Tabanan Perlu Penjelasan Soal Moratorium Hotel

Informasi ini diperoleh dari pemilik bengkel yang berada di sebelah selatan toko korban. Setelah itu, korban datang ke tokonya untuk memastikan informasi itu.

Sampai di toko, korban sudah mendapati bagian belakang tokonya sudah kebakaran. Ia kemudian meminta tolong warga hingga akhirnya kebakaran ini dilaporkan ke polisi.

Proses pemadaman baru efektif dilakukan setelah tiga unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian. Sekitar pukul 01.00 Wita, api dalam kebakaran itu baru bisa ditanggulangi.

Baca Juga:  Tinjau Operasional MPP di Tahap Awal, Komisi I Dapat Beberapa Catatan

“Dugaan sementara, kebakaran itu disebabkan korsleting listrik,” imbuh Alit Murdiasa.

Ia menambahkan, dari hasil olah tempat kejadian perkara atau TKP, bagian toko yang kebakaran merupakan gudang dengan atap berupa kayu dan asbes.

Di sana terdapat barang-barang yang mudah terbakar seperti pakan ayam, kerat dan telor ayam, obat-obatan untuk ternak ayam, dan barang kelontong.

Baca Juga:  Komisi I DPRD Tabanan Tampung Persoalan di RS Singasana

Selain itu, dari keterangan korban, sebelum menutup toko, ia sudah memeriksa seluruh ruangan dan gudang.

Selain itu, korban juga mengaku sudah mematikan semua lampu serta tidak meninggalkan sesuatu yang bisa menyebabkan kebakaran.

“Korban tidak mempermasalahkan kejadian ini dan menerimanya sebagai musibah,” imbuh Alit Murdiasa. (c/kb)

Back to top button

Berita ini dilindungi