GIANYAR, Kilasbali.com – Sebagai bentuk penghormatan dan sesuai dengan tradisi partai, PDIP Gianyar mempersembahkan hadiah ulang tahun berupa gerakan menanam pohon dan merawat bumi.
Penanaman pohon dilaksanakan di areal Pura Gunung Sari, Desa Adat Celuk, Desa Buruan, Blahbatuh, Kamis (23/1).
Penanaman pohon dikuti oleh Pengurus dan kader yang dipimpin oleh Sekretaris DPC PDIP Gianyar, I Ketut Sudarsana bersama Bendahara Ni Made Ratnadi. Disebutkan Sudarsana, gerakan menanam pohon dan merawat bumi yang dilakukan seluruh anggota dan kader Partai.
Tidak hanya di Gianyar namun juga digelar serentak di seluruh nusantara.
“Kami diajarkan oleh Ibu Mega bahwa berpolitik itu menyentuh seluruh aspek kehidupan. Gerakan merawat bumi mengekspresikan cinta kasih Ibu Mega terhadap pertiwi,” papar bangga Ketua DPRD Gianyar ini.
Disebutkan juga bahwa Megawati Soekarnoputri kini berusia 82 tahun dan menjadi kebanggaan partai. Karena Megawati memiliki semangat juang bagaikan api nan kunjung padam.
Pada saat bersamaan Megawati juga dikenal sebagai sosok yang teguh memegang prinsip, dengan gelora rasa cinta kepada tanah air yang begitu tinggi, serta berpegang teguh pada keyakinan politik berdasarkan Pancasila. “Ibu Mega memiliki rasa cinta tanah air dan mencintai bumi melalui merawat tanaman,” imbuhnya.
Usai menanam pohon bersama pengurus Desa Adat Celuk, kegiatan berlanjut di Sekretariat DPC PDIP, Jalan Banteng, Buruan.
Dengan suasana penuh kekeluargaan, puncak kegiatan ditandai dengan pemotongan tumpeng.
Bendara DPC PDIP Gianyar, Ni Made Ratnadi menambahkan, seluruh pengurus, Kader dan simpatisan mendoakan Megawati agar senantiasa dianugerahkan kesehatan dan semangat untuk terus berjuang.
“Kami di PDIP bukan hanya memposisikannya sebagai ketua umum, namun juga Ibu. Seluruh kader memiliki ikatan ideologi, spiritual, kesejarahan, dan juga seluruh alam pikir dan rasa,” tambahnya.
Lanjutnya, Megawati yang melahirkan PDI perjuangan, tokoh yang selalu berjuang untuk demokrasi di tengah demokrasi yang mengalami ujian. Orang yang menyayangi hewan tumbuhan.
“Makanya kami lakukan tindakan nyata di lapangan bersih sungai, wujud bakti pada alam agar selamat dari ancaman bahaya bencana. Penanaman pohon 500 pohon bantaran sungai pakerisan. Sungai yg airnya berasal dari das pakerisan peninggalan budaya yg diakui UNESCO,” pungkasnya. (Ina/kb)