TABANAN, Kilasbali.com – Festival Ogoh-ogoh Singasana akhirnya menjadi program rutin tahunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan untuk menyambut hari suci Nyepi di 2025.
Di tahun ini, festival tersebut memasuki kali kedua. Festival ini juga diisi dengan lomba yang hadiahnya mencapai ratusan juta rupiah.
Rencananya, festival ini akan berlangsung pada Maret 2025 di seputaran Taman Bung Karno.
Festival Ogoh-ogoh Singasana II Tahun 2025 mengambil tema Nyomya Bhuta Kala Nganggra Warsa Caka 1947 Nyujur Jayaning Singasana.
“Lomba ini terselenggara atas Prakarsa Bapak Bupati Tabanan,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan Tabanan, I Made Yudiana, Minggu (2/2).
Ia menjelaskan, untuk perlombaan, hadiah totalnya Rp 140 juta. Untuk juara pertama hadiahnya Rp 40 juta, juara dua Rp 30 juta, dan juara tiga RP 25 juta.
Berikutnya juara harapan pertama Rp 20 juta, harapan kedua Rp 15 juta, dan harapan ketiga Rp 10 juta.
“Salah satu persyaratannya, satu kecamatan mengirimkan satu ogoh-ogoh untuk dilombakan,” ungkapnya.
Ogoh-ogoh yang mewakili tiap kecamatan itu merupakan hasil kreasi sekaa teruna atau yowana peserta Festival Ogoh-ogoh Singasana II 2025.
“(Teknisnya) diserahkan ke masing-masing kecamatan,” jelas Yudiana menjelaskan penentuan ogoh-ogoh yang dipilih untuk mewakili masing-masing kecamatan dalam perlombaan.
Selanjutnya, peserta melakukan pendaftaran. Waktu pendaftaran ini sudah dimulai sejak 1 Januari 2025 hingga 24 Februari 2025 dengan membawa surat pengantar dari kecamatan.
Kemudian ada juga beberapa persyaratan khusus lainnya seperti penggunaan bahan. Ogoh-ogoh yang dilombakan dalam festival kali ini wajib menggunakan bahan ramah lingkungan. “Tidak berbahan plastik atau styrofoam,” tegasnya.
Bentuk dan tema ogoh-oboh sesuai dengan sastra Hindu dengan wujud kala atau Rudra Rupa, tidak menampilkan unsur SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan), pornografi, dan politik.
Selain itu, peserta yang sudah pernah mendapatkan juara pertama, kedua, dan ketiga pada festival tahun lalu atau 2024 tidak dibolehkan mengikuti lomba.
Menurut Yudiana, sejak pendaftaran dimulai pada 1 Januari 2025, sejauh ini sudah ada tujuh peserta yang sudah melakukan pendaftaran. “Yang mendaftar sudah ada tujuh (peserta),” pungkasnya. (c/kb)