DENPASAR, Kilasbali.com – Yayasan Kesatria Keris Bali melakukan aksi damai ke DPRD Bali, Jumat (7/2) siang. Protes terkait pemasangan gambar Dewa Siwa di klub malam terbesar di Bali milik Atlas.
Ketua Yayasan Kesatria Keris Bali, I Ketut Putra Ismaya Jaya (Jro Bima) mengatakan, hadir dalam aksi damai ini merupakan perwakilan se-Bali.
“Ini bentuk kepedulian kami seperti visi misi menjaga taksu, budaya, adat dan agama di tanah Bali,” ungkapnya.
Menurutnya, penistaan agama telah terjadi, dan membuat terhina, sehingga menyampaikan aspirasi di DPRD Bali ini. “Kalau hadir di Atlas tentu tidak elok bagi pariwisata,” katanya.
Dikatakan, apa yang dipasang di Atlas sangat mirip. Bahkan, dirinya mengaku mendapatkan sekelebat bayangan perwujudan Dewa Siwa.
Pihaknya mendesak untuk menutup sementara Atlas. Permohonan maaf secara terbuka dan tertulis kepada publik. Proses hukum yang tegas.
Kemudian, mendesak membentuk Perda larangan yang mengatur simbol agama Hindu. Ketegasan pencabutan izin jika ada klub malam yang melakukan pelanggaran serupa.
Dan jika tidak dilakukan, maka pihaknya mengancam akan turun dan menutup Atlas. “Kami siap ikut menemani jika dibutuhkan untuk menjaga tanah Bali,” pungkasnya.
Sementara itu, Komisi I DPRD Bali, I Nyoman Budi Utama mengatakan, isu dugaan penistaan agama ini sudah viral. “Kami akan langsung turun ke Atlas,” katanya.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Bali, Dewa Rai menyampaikan apresiasi atas kedatangan Yayasan Kesatria Keris Bali. “Tiyang siap maju deen!” katanya.
Kendatipun telah minta maaf, pihaknya mengajak semua masyarakat berjuang.
“Begitu lambang Siwa dilecehkan, tumbuh jiwa dan rasa memiliki saya,” tegasnya.
Pihaknya berencana bakal memanggil Atlas pada Senin (10/2) ke DPRD Bali. “Kalau ini sudah penistaan maka tutup,” pungkasnya.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Made Supartha mengatakan, apa yang disampaikan Yayasan Kesatria Keris Bali juga menjadi poin untuk dieksekusi.
“Aspirasi ini harus diaktualisasikan. Kami akan turun ke lapangan,” katanya.
Anggota Komisi I DPRD Bali, Oka Antara akan cepat merespon, dan pihaknya juga sempat rembuk serta sudah koordinasi dengan parisada.
“Hari ini akan kami tutup. Atlas klub malam itu ditutup dan izin dicabut,” tegasnya. (jus/kb)