TABANAN, Kilasbali.com – Kepolisian Resor atau Polres Tabanan memulai pelaksanaan Operasi Keselamatan Agung 2025 mulai Senin (10/2).
Kegiatan pendahuluan dari Operasi Ketupat Agung 2025 ini berfokus pada keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran atau kamseltibcar lalu lintas.
Berhubung saat ini kondisi cuaca ekstrem, Kapolres Tabanan, AKBP Chandra Citra Kesuma, memberi dua imbauan kepada masyarakat.
Selain safety driving atau perilaku berkendara yang aman dan nyaman, ia juga mengimbau agar masyarakat mempertimbangkan kondisi cuaca saat akan berkendara.
“Bila cuaca tidak bagus, sebaiknya menepi dulu. Lagipula kalau hujan lebat disertai angin kencang, pandangan mata kabur,” ujar Chandra Citra Kesuma.
Menurutnya, hal itu juga penting untuk menghindari risiko bencana yang potensial ditimbulkan selama cuaca ekstrem belakangan ini. Baik itu pohon tumbang dan sebagainya.
“Kemarin saja, Minggu (9/2), ada 13 kejadian yang disebabkan angin kencang. Ada pohon tumbang. Atap rumah warga rusak,” bebernya.
Karena itu, ia menekankan bahwa selain safety driving, masyarakat juga perlu mempertimbangkan risiko keselamatan berlalu lintas saat kondisi cuaca ektrem.
“Lebih baik menepi. Tunggu situasi (cuaca membaik). Jangan ambil risiko,” tegasnya.
Untuk kelancaran arus lalu lintas selama operasi, khususnya terkait bencana akibat cuaca ekstrem, pihaknya akan berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait.
“Kami tentu menggandeng BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan PLN (Perusahaan Listrik Negara) untuk menanggulangi pohon tumbang atau tiang dengan kabel-kabel yang tumbang,” sebutnya.
Sebagai bentuk dukungan, pihaknya juga memberikan bantuan mesin chainsaw atau gergaji mesin kecil ke masing-masing kepolisian sektor (polsek).
“Ini untuk dukungan polsek dalam menanggulangi pohon-pohon tumbang. Per polsek dapat satu (gergaji mesin). Untuk efektivitas penanggulangan. Sehingga kalau ada pohon tumbang, cepat disingkirkan dan tidak sampai terjadi kemacetan,” pungkasnya. (c/kb)