GIANYAR, Kilasbali.com – Lantaran mudah percaya tanpa cek dan ricek, penipu sukses memperdayai I Wayan Eka Kencana, warga Banjar Melinggih. Payangan. Tidak tanggung-tanggung, penipu yang mengatasnamakan personel Kodim 1616/Gianyar merugikan korban hingga puluhan juta rupiah.
Dari informasi yang diterima, Kamis (13/2), penipuan ini berawal dari pesan via WA yang diterima I Wayan Eka Kencana. Pelaku mengaku bernama Andrey Owen, yang mengaku anggota Kodim 1616/Gianyar.
Andrey memesan makanan Dimsum sebanyak 150 paket untuk kegiatan di Kodim 1616/Gianyar. Lantaran telah diberikan DP, I Wayan Eka Kencana percaya dan mempersiapkan makanan Dimsum sesuai pesanan.
Namun, Andrey tidak pernah muncul untuk mengambil pesanan dan membayar biayanya. I Wayan Eka Kencana mulai curiga dan mencoba menghubungi Andrey, tapi tidak pernah dijawab.
Kerugian I Wayan Eka Kencana tidak berhenti di situ. Andrey juga memesan telur ikan Salmon dan menawarkan jasa rekanan yang menjual telur ikan salmon. I Wayan Eka Kencana percaya dan mengirimkan uang DP telur Salmon sebesar Rp. 56.000.000,- ke rekening BRI.
Total kerugian yang dialami I Wayan Eka Kencana sekitar Rp. 57.750.000,-. Ia sangat terpukul dan merasa ditipu oleh seseorang yang mengatasnamakan personel Kodim 1616/Gianyar.
Dandim 1616/Gianyar, Letkol Cpn Gede Winasa, membenarkan kasus penipuan tersebut. Ia mengatakan, penipuan tidak hanya terjadi sekali. Bahkan dari tahun 2024 hingga 13 Februari 2025 terdapat 11 penipuan yang mengatasnamakan Kodim Gianyar.
“Penipuan ini memanfaatkan berbagai media sosial. Pelaku sering mengatasnamakan perusahaan besar dan mengaku dekat dengan pejabat kodim,” jelasnya.
Modus penipuan ini adalah menyasar UMKM dengan berpura-pura memesan makanan atau sejenisnya untuk acara di kodim Gianyar. Melalui pancingan, pelaku mentransfer DP ke korban, sehingga korban percaya.
Kodim Gianyar telah melakukan langkah-langkah untuk mencegah penipuan ini, seperti memberikan imbauan kepada masyarakat dan melakukan sosialisasi.
“Masyarakat harus waspada dan hati-hati, agar tidak cepat percaya. Kami juga telah koordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan,” ujar Letkol Cpn Gede Winasa. (ina/kb)