BirokrasiDenpasar

Aksi Bersih Sampah Wujud Implementasi Segara Kertih

    DENPASAR, Kilasbali.com-Gerakan bersih sampah yang dilaksanakan di sekitaran pantai dan danau di Bali dalam rangka Hari Bersih-Bersih Sedunia tahun 2018 merupakan salah satu wujud implementasi kearifan lokal Segara Kertih. Demikian disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) pada acara World Cleanup Day (WCD) tahun 2018 tingkat Provinsi Bali di Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar, Sabtu (15/9/2018). Selain di Denpasar, kegiatan ini diselenggarakan secara serentak di semua kabupaten/kota se-Bali.

    Koster mengatakan gerakan bersih sampah sebagai bentuk komitmen dan aksi dalam rangka pengendalian pencemaran pesisir dan laut. Kegiatan ini juga merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi sampah plastik di laut serta mengelola dan melindungi lingkungan hidup sesuai dengan tata kehidupan krama Bali secara sekala dan niskala yang didasari asas nilai filsafat Sad Kertih. “Kegiatan hari ini merupakan implementasi nyata dalam mewujudkan Segara Kertih,” ujarnya. Ia berharap gerakan bersih sampah ini bukan sekedar sebuah seremonial, namun juga benar-benar merupakan suatu gerakan yang membumi dan efektif untuk mengatasi ancaman sampah di Bali. “Saya instruksikan kepada seluruh masyarakat Bali mulai dari OPD Provinsi, instansi vertikal, kabupaten/kota, perbankan, desa pakraman se-Bali dan stakeholders lainnya agar melakukan gerakan pemilahan, pengolahan melalui program 3R baik di kantor dan lingkungan sekitarnya,” tegasnya.

    Baca Juga:  Muliartha Kembali Dikukuhkan Sebagai Ketua PWRI Bali 2024-2029

    Wagub Cok Ace yang hadir didampingi Ny. Tjok Putri Hariyani Sukawati juga menekankan agar bersih sampah ini menjadi sebuah budaya dan bukan hanya dilakukan pada hari tertentu saja. “Mari kita biasakan jika menemukan sampah untuk memungut dan membuang pada tempatnya,” kata tokoh pariwisata ini.

    Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali Drh. Luh Ayu Aryani, MP dalama laporannya mengatakan World Cleanup Day 2018 dilakukan secara serentak pada tanggal 15 September 2018 di 150 negara dengan harapan diikuti lima persen dari populasi penduduk. “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap permasalahan sampah dan bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan” kata Aryani. Ia menambahkan aksi ini diharapkan menjadi gerakan masif menuju Bali yang hijau serta menunjukkan kepada dunia kekompakan masyarakat Bali untuk merawat lingkungan. Aksi pungut sampah di Denpasar ini melibatkan berbagai unsur seperti OPD Provinsi Bali, OPD Kabupaten/Kota, Instansi Vertikal, Komunitas Lingkungan, pelaku usaha, masyarakat setempat dan berbagai komponen dengan jumlah peserta sekitar 2500 orang.

    Baca Juga:  Asus Perkenalkan Perangkat Komputasi Terbaru di Bali

    Total ada 29 titik aksi bersih-bersih dengan tajuk “Suksma Bali” di seluruh Bali pada tanggal 15 September 2018 baik itu di pantai, pura, wilayah desa dan campuhan. (ana/*KB).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi