PeristiwaTabanan

Baru Enam Bulan Dibangun DAM Parit Jebol, Hingga Saat Ini Tak Maksimal Untuk Bantu Pengairan Subak

    TABANAN, Kilasbali.com – Sejumlah subak di wilayah Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, selama ini merupakan sawah tadah hujan yang akan mengalami kesulitan air apabila memasuki musim kemarau. Di tahun 2015 silam, Pemerintah Pusat pun menggelontorkan dana untuk pembuatan DAM Parit di kawasan subak tersebut, sayangnya hingga saat ini DAM Parit tersebut tak pernah berfungsi secara optimal.

    Pekaseh Subak Bantas Bale Agung Kelod, I Wayan Seneng menuturkan, jika awal pembangunan DAM Parit tersebut bermula ketika dirinya mendapatkan informasi bahwa di daerah Kecamatan Selemadeg Timur akan dibangun 3 buah DAM Parit. Kala itu dirinya pun ditawari, dan setelah dilakukan pengecekan lokasi dikatakan jika lokasi tersebut bagus karena ada sumber mata air untuk dibangun DAM Parit tersebut. “Jadi DAM Parit ini akan membangun pengairan di Subak Bantas Bale Agung Kelod yang terdiri dari lima tempek,” ujarnya saat ditemui Selasa kemarin (10/4/2018).

    Baca Juga:  Komisi IV DPRD Tabanan Ingatkan PPDB Dipersiapkan Lebih Dini

    Akhirnya pembangunan DAM Parit tersebut dimulai pertengahan tahun 2015 dengan system penunjukkan langsung menghabiskan anggaran sekitar Rp 100 juta. Sayangnya enam bulan setelah DAM Parit seluas sekitar 5 are tersebut tuntas dibangun, senderannya malah jebol sehingga tidak bisa dimanfaatkan secara optimal oleh para petani. “Senderannya jebol dibawahnya, sehingga berongga jadinya air tidak bisa tertampung, dan saat itu sudah serah terima,” lanjutnya.

    Ditambahkannya, pembangunan DAM Parit itu pun tidak sesuai dengan perencanaan awal, dimana DAM Parit tersebut rencananya akan dibangun agak ke timur, namun setelah gambar tersebut jadi, letak pembangunan DAM Parit tersebut bergeser ke barat-utara. “Padahal pemilik tanah sudah memberikan ijin untuk pembangunan DAM Parit dilokasi perencanaan awal, tetapi malah bergeser ke barat dan agak ke utara,” sambungnya.

    Baca Juga:  Menghilang Empat Hari, Pria Ini Ditemukan Tak Bernyawa di Saluran Irigasi

    Lantaran DAM Parit tersebut jebol, pihaknya pun membuat kubangan air di utara DAM Parit yang kemudian airnya ditarik menggunakan pompa dan dialirkan ke sawah-sawah para petani. “Di tahun 2017 kita mendapatkan bantuan perpipaan Rp 80 juta dari Dinas PU Provinsi Bali secara swakelola, ini yang kami gunakan untuk mengalirkan air, namun yang teraliri hanya Tempek Pucuk seluas 17 hektar saja,” imbuh Seneng.

    Baca Juga:  Diprediksi Meningkat Kunjungan Wisatawan ke Tanah Lot Selama Bulan Ramadan

    Padahal apabila DAM Parit itu berfungsi, maka kelima tempek di Subak Bantas Bale Agung Kelod bisa teraliri air sehingga tidak kesulitan lagi apabila musim kemarau datang. Pihaknya pun sudah sempat melapor ke Dinas PU Kabupaten Tabanan atas kondisi DAM Parit yang jebol. “Setelah kami lapor sudah ada yang survey, dikatakan waktu itu masih pemeliharaan, tetapi sampai saat ini tidak ada kabar lagi,” pungkasnya. (*KB).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi