BadungCeremonialPariwisata

Bincang-Bincang “Revitalisasi Bumi” Genjot Pariwisata di Bali

    MANGUPURA, Kilasbali.com – Pertumbuhan perekonomian Bali yang berada di bawah level minus 10 persen sangat memukul industri pariwisata. Dampaknya kunjungan wisatawan merosot drastis, sehingga mengundang keprihatinan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

    Semua pihak diminta ikut turun membantu memulihkan kepariwisataan Bali yang jebol akibat dampak selama pandemi Covid-19 yang sampai sekarang belum bisa dipastikan kapan akan selesai. Karena itulah, Kemenparekraf sengaja menggelar Bincang-bincang Revitalisasi Bumi, sekaligus launching Gerakan Bersih-Bersih Pantai secara serentak di sepuluh titik di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Rabu (12/8/2020).

    “Dua hal yang sudah disampaikan Bapak Presiden, yakni pemulihan ekonomi dan pemulihan kesehatan. Dua hal ini harus berjalan beriringan, kita tidak bisa men-stop semua kegiatan karena nanti ekonomi gak jalan,” ujar Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kemenparekraf, Ir. Rizki Handayani, MBTM, sekaligus menyampaikan keprihatinannya terkait menurunnya kunjungan wisatawan ke Bali yang menyebabkan pertumbuhan ekonominya terendah di Indonesia.

    Menurutnya, data dari Bank Indonesia menyebutkan pertumbuhan perekonomian Bali minus 10 persen di kuartal ke-2, sehingga Bali dianggap paling terpuruk. Untuk itu melalui Kemenparekraf, pemerintah menggenjot kegiatan pariwisata khususnya di Bali untuk tetap berjalan sebagaimana biasanya, agar pariwisata Bali bisa bangkit kembali.

    Baca Juga:  Tradisi Melasti Se-Desa Adat Blahbatuh

    “Kita ingin kembali pulihkan kepariwisataan Bali dengan tetap memperhatikan aspek-aspek kebersihan dan kesehatan sesuai dengan protokol kesehatan yang harus menjadi aturan pola hidup setiap hari,” tandasnya, seraya menyebutkan di kuartal ke-3, jika tidak ada kegiatan pariwisata ini akan lebih terpuruk lagi, pemerintah harus melakukan sesuatu upaya.

    Seperti dengan mendorong tetap terselenggaranya kegiatan pariwisata asalkan memenuhi protokol kesehatan. Upaya ini juga sebagai salah satu arahan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pariwisata untuk melakukan kegiatan pariwisata yang bisa melibatkan masyarakat, seperti Gerakan Bersih-bersih Pantai.

    “Jadi pada kegiatannya nanti kami akan melibatkan masyarakat lokal, melibatkan asosiasi yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan untuk terlibat, dan tentu kami akan memberikan insentif kepada masyarakat yang terlibat pada kegiatan tersebut,” paparnya.

    Baca Juga:  Dinas Pariwisata Bali Pantau Kebijakan PWA di Uluwatu

    Ditegaskan, saat ini Kemenparekraf juga akan mencoba mempromosikan pariwisata Bali dari sudut pandang lain, yaitu dari sudut pandang lingkungan.

    “Selama ini Bali banyak diprotes banyak sampah, macet, tapi kan tidak bisa dilakukan sendiri, harus bersama-sama, baik wisatawan nanti kita harapkan mau mendukung program ini bersama masyarakat dan pemerintah, selaras dengan pemerintah pusat, provinsi dan daerah,” tandasnya.

    Dalam bincang-bincang tersebut, juga dihadiri sejumlah narasumber, antara lain Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Swietenia Puspa Lestari, Founder & Executive Director of Divers Clean Action serta narasumber lain diantaranya Drs. Gede Ardika Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Periode 2001-2004) dan Jolene Maria Cholock Rotinsulu, Putri Indonesia Lingkungan 2019 yang memberikan masukan terkait wawasan lingkungan dalam hal hubungannya dengan ‘Revitalisasi Bumi’. (tim/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi