BangliSeni BudayaSosial

Bintaldam IX/Udayana Muspayang Bhakti Di Pura Tuluk Biyu Batur Kintamani

    BANGLI, Kilasbali.com – Mewakili Pangdam IX/Udayana, Kepala Pembinaan Mental (Kabintal) Kodam IX/Udayana Letnan Kolonel Inf I Gusti Ngurah Wilantara, S.E., M.A.P., menghadiri Pemuspan Bhakti Upacara Karya Pujawali Ngusaba Purnamaning Kapat di Pura Tuluk Biyu Batur, Kabupaten Bangli, Selasa (21/09/2021) lalu.

    Pura Tuluk Biyu merupakan salah satu Pura Khayangan Jagat yang terletak di Desa Batur, Kintamani. Pura Tuluk Biyu yang sering disebut Pura Batur Kanginan ini tergolong Pura Dewa Pratistha.

    Artinya yang menjadi pusat pemujaan di Pura Tuluk Biyu ini adalah Tuhan sebagai Bhatara Siwa Giri Natha beserta dengan Saktinya yaitu Dewa Uma Parwati.

    Bhatara Siwa Giri Natha beserta dengan Saktinya inilah sebagai Ista Dewata tertinggi yang dipuja di Pura Tuluk Biyu ini. Di pura ini memang ada beberapa pelinggih untuk memuja Dewa Pitara atau roh suci leluhur, salah satunya Pelinggih Ida Ratu Maspahit Ida Ratu Dalem Majelekah, Majelanggu.

    Baca Juga:  Umat Islam Sholat Idul Fitri di Lapangan Makorem 163/WSA

    Pelaksanaan pujawali Ngusaba Purnamaning Kapat (21/9) di Pura Tuluk Biyu Batur, Desa Adat Batur, Kintamani hanya dilaksanakan sehari.

    Namun demikian, pujawali yang berlangsung singkat tersebut tidak mengurangi makna dari tujuan utama pujawali. Karena Pandemi Covid-19, pujawali digelar sehari, yaitu pada Purnama Kapat.

    “Dilaksanakan sehari dari pagi sampai malam,” terang Kabintaldam IX/Udayana mengutip pernyataan Manggala Karya.

    Baca Juga:  Pelebon Agung Jadi Atraksi Budaya Spekatkuler di Ubud – Gianyar 

    Meskipun dilaksanakan secara singkat, tetapi Manggala Karya memastikan bahwa seluruh rangkaian upacara tetap terlaksana.

    Selain mempersingkat pelaksanaan upacara, panitia juga tetap memperhatikan protokol kesehatan selama pujawali, diantaranya tempat duduk pamedek diatur agar tidak berdesakan dan menyediakan tempat cuci tangan di beberapa titik, mulai dari jaba pura.

    Pujawali ngusaba yang dilaksanakan setiap setahun sekali ini sebagai bentuk penghormatan kepada Ida Bhatara serta memohon sinar suci beliau untuk menerangi umat sedharma.

    Baca Juga:  Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri, Lapas Tabanan Gelar Kunjungan Keluarga

    Usai mapepada, selanjutnya menghaturkan bhakti pujawali-ngusaba dan bhakti madewasraya.

    Pujawali ngusaba ini tidak hanya diikuti Krama Batur, namun Bhatara Tapakan dari beberapa wilayah juga lunga atau hadir ke Pura Tuluk Biyu. Terdapat 5 Bhatara tapakan yang tedun (turun) dari Gianyar dan Karangasem. (ina/kb)

    “Bhatara Tapakan yang lunga karena memang ada kaitannya dengan Pura Tuluk Biyu Batu”, tutup Kabintal Letkol IGN Wilantara.

    Back to top button

    Berita ini dilindungi