Gianyar

Bunga Bangkai Hebohkan Warga

    GIANYAR, Kilasbali.com – Setelah dihebohkan dengan kemunculan bunga kusuma wijaya, kini bunga bangkai lokal juga nyembul dan mekar dari dalam tanah. Kemunculan bunga langka yang dikerubuti lalat ini menarik perhatian warga. Demikian pula, bunga bangkai yang menyembul di pekarangan Ni Kadek Iti (42) di Lingkungan Candi Baru, Gianyar, Selasa (4/5/2021).

    Pantauan di lokasi, bunga dengan diameter 30 cm setinggi 25 cm itu tumbuh di halaman rumahnya. Terdiri dari tiga bagian, mulai dari daun mahkota berwarna merah marun, tangkai sebagai tempat serbuk sari, serta lonjongan di bagian atas.

    Baca Juga:  Potong Ekor Babi Menyakiti Ternak tanpa Manfaat

    “Di desa bunga ini disebut bunga lading atau suweg, hanya saja beberapa tahun terakhir semakin langka. Saya menemukannya, karena ada banyak lalat di sekitarnya,” ungkap Kadek.

    Lanjutnya, ini merupakan kali pertama dia melihat bunga bangkai secara langsung. Bunga ini justru tubuh di tempat yang terkena sinar matahari. Sebelumnya, bau busuk akan keluar saat bunga tersebut mulai mekar sempurna.

    Baca Juga:  Cek Pelayanan ‘Prima’ Kantor Samsat, Kapolres Gianyar: Jangan Persulit Masyarakat

    “Kata tetangga, jika mulai melayu, bau busuknya akan semakin menyengat. Warnanya akan berubah menjadi coklat tua dan keriput ketika akan mati,” terangnya.

    Meskipun tahu dalam beberapa waktu ke depan bunga ini akan menimbulkan bau tak sedap, Kadek dan keluarganya mengaku sama sekali tak memiliki niat menyingkirkan tanaman tersebut.

    Pihaknya pun tak akan mengizinkan siapapun memetik tanaman ini, kecuali untuk kepentingan ilmu pengetahuan.

    Baca Juga:  Diprediksi Meningkat Kunjungan Wisatawan ke Tanah Lot Selama Bulan Ramadan

    “Meski menimbulkan bau busuk, tapi jangkauannya tidak luas, baunya hanya di seputaran situ aja, jadi tidak akan mengganggu,” ujarnya.

    Selain itu, Iti juga tidak memberikan perlindungan khusus untuk tanaman ini. Sebab dirinya yakin, kelestarian bunga bangkai di lingkungannya akan terjaga, mengingat respon warga yang relatif biasa-biasa saja terhadap bunga ini.

    “Warga di sini, responnya biasa-biasa saja. Apalagi dalam pekarangan jadi saya pikir akan aman,” ujarnya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi