DenpasarPendidikan

Cuci Darah, Ini yang Harus Anda Ketahui

    DENPASAR, Kilasbali.com – Cuci darah atau hemodialisis adalah prosedur medis yang bertujuan untuk menggantikan fungsi ginjal akibat kerusakan pada organ tersebut. Selama proses cuci darah, darah akan dialirkan oleh mesin dari dalam tubuh pasien melalui saluran steril dan melewati membran dialisis khusus.

    Melalui membran tersebut, zat-zat sisa metabolisme tubuh akan dibuang dan ditampung di dalam cairan khusus.

    Baca Juga:  Pemkab Tabanan Gandeng Bulog, Siapkan 32 Ton untuk Operasi Pasar

    Fungsi utama ginjal adalah untuk mengatur keseimbangan cairan di dalam tubuh dengan cara memproduksi urine. Selain itu, ginjal juga berfungsi untuk membuang berbagai zat sisa metabolisme dalam tubuh melalui urine.

    Cuci darah diperlukan bagi seseorang yang sudah menderita kerusakan ginjal yang berat sehingga fungsi-fungsi ginjal tidak dapat berjalan dengan baik.

    Baca Juga:  Pengukuhan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bali

     

    Indikasi Cuci Darah

    Cuci darah dilakukan pada penderita gagal ginjal, baik gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis.

    Gejala-gejala gagal ginjal yang dapat diamati, antara lain adalah:

    – Munculnya gejala uremia, seperti gatal-gatal, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan kelelahan.

    – Tingginya kadar asam dalam darah atau asidosis.

    – Munculnya pembengkakan pada bagian-bagian tubuh akibat ginjal tidak dapat membuang kelebihan cairan.

    Baca Juga:  Produk Inovasi Civitas INSTIKI Menyita Perhatian Wali Kota Denpasar di DTIK Festival 2024!

    – Hiperkalemia atau tingginya kadar kalium dalam darah.

    Penulis: Direktur RSBM, dr Bagus Darmayasa, MRepro.,

    Back to top button

    Berita ini dilindungi